Lebak – Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala), Rabu (11/7/2018), mendatangi gedung DPRD Kabupaten Lebak. Mereka mengkritik kinerja anggota dewan yang dinilai sudah melenceng dari tupoksi.
Salah satu hal yang menjadi sorotan mahasiswa terkait reses dan kunjungan kerja anggota dewan. Kumala meminta kedua hal itu dievaluasi agar pembodohoan terhadap rakyat dengan tameng menjalankan fungsi DPRD bisa dihentikan.
BACA JUGA: Unras di Kantor DPRD Lebak, Kumala: Wakili, Bukan Sakiti Kami
Tudingan Kumala rupanya memantik reaksi cukup keras dari Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta. Melalui akun facebook miliknya Jun Jarta, mantan direktur eksekutif Kadin Lebak menantang Kumala membuktikan tudingannya.
“Saya ketua dprd lebak, wkl ketua dn semua anggota ..menantang kumala yg demo hr ini..untk diskusi terbuka atas materi yg d tuduhkn oleh pendemo. besok kamis jam 10 pg d gd dprd. Klu punya keberanian d tunggu kehadirnnya…thx jun jarta. Nb ; bw data yg lengkap atas tuduhan sdr,” tulis Jun berkomentar dalam postingan Pw Kumala Rangkasbitung, Rabu (11/7/2018).
Tantangan Jun langsung dikomentari oleh Apipi Albantani. Senior Kumala yang kini menjabat sebagai komisioner KPU Lebak mengatakan siap menghadiri tantangan tersebut.
“Kalau Kumala yang ditantang,,kita harus hadir,” tulis Apipi.
“Slh satu Tuduhan pendemo, Jangan bodohi rakyat dengan tameng DPRD. Pendemo besok siapkn data2 indikator ilmiah tuduhan trsbt…Klu tdk punya dsr indikator trsbt Kami bs melakukan langkah hukum Ats fitnah ini,” tulis Jun lagi.
“Yeyyyy meni lucu doang ngondang rapat RT (lucu kayak ngundang rapat RT,” kata akun Aziz Hakim mengkritik cara Jun mengundang mahasiswa berdiskusi.(Nda)