Lebak – Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) memutuskan batal berdiskusi dengan anggota DPRD Kabupaten Lebak, Kamis (12/7/2018).
Sebelumnya, tantangan diskusi dilontarkan Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta melalui akun facebooknya menyikapi aksi unjuk rasa Kumala, Rabu (11/7).
“Mereka baru datang jam 10.05. Tidak konsisten, gimana mau urus rakyat kalau ngatur waktu aja tidak becus,” kata Ketua Kumala Riad Fahmi.
BACA JUGA: Begini Isi Tantangan Ketua DPRD Lebak usai Didemo Mahasiswa
Kecewa dengan anggota DPRD, mahasiswa yang keluar dari ruang paripurna kemudian menyegel gedung wakil rakyat tersebut.
Sementara itu, Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta tidak mempermasalahkan hal tersebut.
“Mereka adik-adik saya semua, saya lahir dari mahasiswa juga khususnya Kumala, jadi memang sah-sah saja mereka melakukan aksi dan tidak mau berdiskusi dengan kami,” kata Junaedi.
Terkait dengan rencana langkah hukum yang akan diambil menyikapi tudingan mahasiswa, ia mengaku akan mempertimbangkan kembali.
“Mereka ini kaum intelektual, aksi mereka kemarin kita hargai dan kita jadikan pelajaran untuk bahan evaluasi, dan soal langkah hukum saya akan pertimbangkan lagi,” pungkasnya.(Nda)