Serang – Polsek Serang bersama tokoh masyarakat mengevakuasi 11 anggota Kerajaan Ubur-ubur dari rumahnya di Lingkungan Sayabulu, RT 02/07, Kota Serang. Mereka terdiri dari sembilan pria dan dua wanita.
Kapolsek Serang Kompol Irwanda mengungkapkan, evakuasi yang dilakukan terhadap anggota Kerajaan Ubur-ubur ini untuk menghindari terjadinya amuk massa.
“Untuk menghindari amuk massa dan hal yang tidak di inginkan,” kata Irwanda, seusai mengevakuasi pengikut Kerajaan Ubur-ubur, Selasa malam, 14 Agustus 2018.
Irwanda menjelaskan, evakuasi dilakukan menggunakan dua kendaraan minibus milik Polres Serang Kota. Saat dievakuasi, anggota Kerjaan Ubur-ubur ini tidak melakukan perlawanan.
“Diharapkan tidak kembali lagi ke sini, karena meresahkan masyarakat. Tapi kita akan koordinasi dengan warga,” paparnya.
Sebelum dievakuasi, perwakilan polisi dan tokoh masyarakat masuk ke dalam rumah Kerajaan Ubur-ubur untuk memberikan penjelasan ke seluruh anggotanya.
Proses evakuasi mendapat pengawalan ketat petugas kepolisian, baik yang berseragam, maupun petugas berpakaian preman. Pengamanan ketat dilakukan menyusul warga yang berkerumun di sekitar rumah yang dijadikan lokasi Kerajaan Ubur-ubur.
Pimpinan Kerajaan Ubur-ubur, yakni pasangan suami isteri Rudi dan Aisyah tidak termasuk anggota yang dievakuasi. Pasalnya, Rudi sudah lebih dulu diamankan Polres Serang Kota, sementara Aisyah sudah mengungsi ke rumah keluarganya sejak siang.
Pascaevakuasi, rumah yang dijadikan lokasi Kerajaan Ubur-ubur ini kini dalam keadaan terkunci. Hingga Rabu dini hari, 15 Agustus 2018 anggota kepolisian masih berjaga di lokasi.(Rus)
