Lebak – 12 SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak hingga saat ini belum memiliki gedung sekolah. Kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah-sekolah tersebut terpaksa dilakukan dengan cara menumpang di gedung sekolah dasar yang berdekatan.
Kondisi pendidikan yang mengkhawatirkan di 12 SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak itu sebetulnya sudah lama diketahui Kantor Jabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten di Kabupaten Lebak. Namun mereka tak bisa berbuat banyak karena terbentur anggaran dari Pemerintah Provinsi Banten.
Kepala KCD Pendidikan dan Kebudayaan Banten wilayah Kabupaten Lebak Sargawi mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan secara bertahap supaya 12 SMA/SMK Negeri tersebut memiliki gedung sendiri dengan mengusulkan anggaran pembangunan gedungnya.
“Yang telah kami ajukan pembangunan gedungnya, yaitu untuk SMKN 1 Kalanganyar, serta salah satu SMA yang ada di Panggarangan. Kami berharap semoga usulan tersebut bisa direalisaikan Pemprov Banten,” kata Sargawi, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Sargawi memastikan, meski masih menumpang, namun kegiatan belajar mengajar para siswa dan gurunya tetap berjalan normal. Bahkan semua kegiatan ekstra kulikuler pun, tetap berjalan normal.
“Meski masih menumpang, ternyata tidak menghambat kegiatan belajar di dua belas SLTA tersebut,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebuayaan Lebak Wawan Ruswandi mengatakan, pihaknya pihaknya akan tetap memberikan izin peminjaman gedung SD bagi 12 SLTA yang memang belum memiliki gedung sekolah sendiri.
“Untuk kegiatan KBM, tentu kami akan selalu mengizinkan SD di sembilan kecamatan yang dipinjam dua belas SLTA,” ungkap Wawan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Banten Hits, 12 SMA/SMK Negeri yang belum memiliki gedung sekolah itu tersebar di sembilan kecamatan, yaitu di Kalanganyar, Panggarangan, Rangkasbitung, Cihara, Muncang, Cirinten, Cijaku, Wanasalam, serta Cihara.(Rus)
