Pandeglang – Pengelolaan jagung di lima kecamatan di Kabupaten Pandelgang, yakni Cikeusik, Banjar, Mekarjaya, Kaduhejo, dan Pandeglang oleh 30 kelompok tani mandek, padahal BUMD Berkah Maju Pandeglang sudah menggelontorkan modal Rp 2 miliar.
Direktur Utama BUMD Berkah Maju Enum Jumhana mengatakan, modal yang digelontorkan pihaknya diperuntukkan pengelolaan jagung di lahan seluas 529,5 hektar yang dikerjasamakan anatara BUMD Berkah Maju dan kelompok tani di lima kecamatan tersebut.
“Kita memang memiliki keharusan membeli jagung dari kelompok yang sudah bekerjasama dengan kita. Namun, kami belum menerima haiil panen mereka karena mandek pengelolaan jagungnya,” kata Enum Jumhana di kantornya, Rabu 5 September 2019.
Meski sudah mengeluarkan modal yang tak sedikit, pria yang juga dosen Universitas Bina Bangsa Serang itu memastikan tidak akan menekan kelompok tani untuk mengembalikan uang.
“Saya tidak akan menekan, namun kita akan mencari jalan keluar agar petani itu hidup. Kami telah mengidentifikasi (masalah) ketika ada kegagalan. Ya kami sarankan agar memiliki inovasi yang lain di bidang pertanian. Sukur-sukur ada komitmen ingin membayar dari mereka,” jelasnya.
Untuk Diketahui Pemerintah Kabupaten Pandeglang pada tahun ini menargetkan luas tanam jagung seluas 53 ribu hektar. Namun, sampai saat ini baru sekitar 32 ribu hektar yang baru tercapai.(Rus)
