Cilegon – Dua hewan ternak kerbau milik warga tiba-tiba mati mendadak di Kawasan Industri PT Pancapuri, Ciwandan, Kota Cilegon, Jumat (7/9/2018). Diduga, matinya dua kerbau tersebut akibat keracunan limbah industri.
Plt Wali Kota Cilegon Edi Ariadi justru mengkhawatirkan, matinya dua kerbau bukan karena limbah, namun ada faktor lain, misalnya persaingan antar perusahaan.
“Kerbaunya enggak diracunkan? Takut ada orang yang enggak setuju sama Pancapuri, lalu kerbau dimatiin. Karena, kalau persaingan bisnis kan bisa saja,” ujar Edi, Rabu (12/9).
BACA JUGA: Hewan Ternak Warga di Gunung Sugih Mati Mendadak Diduga Keracunan Limbah
Untuk memastikan hal itu, Edi memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengecek langsung. Menurutnya, kasus tersebut harus menjadi peringatan.
“Kita harus berterima kasih kepada kerbau itu, berarti kita harus memberi warning juga. Chandra Asri kenapa tuh, ada apa di sana? Makanya saya minta DLH cek,” jelas Edi.
Edi berharap, matinya hewan ternak itu murni akibat masalah limbah air di aliran kali di PT Pancapuri yang diduga telah terkontaminasi limbah oleh sejumlah industri di kawasan tersebut.
Sementara itu, Lurah Gunung Sugih Bustanil Arifin mengatakan, pasca matinya hewan ternak tersebut, pihaknya mengumpulkan warga dan seluruh industri yang berada di dalam kawasan Pancapuri.
“Sebenernya kan sudah selesai penggantiannya (kerbau) dan ada kesepakatan jalan keluar. Cuma, kita enggak mau ini keulang lagi, makanya perlu kita rapatkan,” katanya.(Nda)