Gabungan Organisasi Mahasiswa di Pandeglang Sebut Reforma Agraria Jokowi Palsu, Ini Argumennya

Date:

DEMO Gabungan Organisasi Mahasiswa di Pandeglang Sebut Reforma Agraria Jokowi Palsu
Demo gabungan organisasi mahasiswa di Pandeglang yang tergabung dalam Aliansi Aliansi Konsentarasi Organisasi Mahasiswa atau Aliansi Kompanmenyebut reforma agraria Jokowi palsu. (Banten Hits/ Engkos Kosasih)

Pandeglang – Sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi di Pandeglang yang tergabung dalam Aliansi Konsentarasi Organisasi Mahasiswa atau Aliansi Kompan menggelar aksi demontrasi di depan kantor Bupati Pandeglang, Senin 24 September 2018.

Wartawan BantenHits.com Engkos Kosasih melaporkan, aksi digelar untuk memperingati Hari Tani Nasional. Sedikitnya ada 11 isu nasional dan daerah yang mereka usung dalam aksi kali ini.

Salah satu yang mereka persoalkan adalah soal program reforma agraria Presiden Jokowi yang menurut mereka palsu. Pasalnya, program reforma agraria adalah skema untuk menjalankan program Land Administration Project (LAP) milik World Bank (WB) untuk penyedian tanah atau Land Bank yang akan merampas tanah petani secara paksa.

“Word Bank-lah yang mendorong adanya proyek strategis nasional (PSN) hingga merampas tanah rakyat secara paksa. Adanya program reforma agraria yang hanya sertifikasi tanah perhutanan sosial yang hakikatnya palsu,” kata korlap aksi, Abu Bakar.

BACA JUGA: Sertifikat yang Dibagikan Jokowi di Pandeglang Ditarik Ulang

Mereka meminta pemerintah mewujudkan reforma agraria sejati dan tolak annal meeting IMF dan WB, karena pertemuan ini akan mengahsilkan kesepakatan dan kebijakan, salah satunya bantuan yang hanya legitimasi perampasan dan monopoli tanah, sumber daya alam, pengurangan dan pencabutan subsidi di berbagai sektor publik.

“Hari Tani Nasional harus menjadi semangat atas melawan monopoli dan perampasan tanah yang masih eksis terjadi menggelorakan semangat menolak pertemuan IMF dan World Bank di Nusa Dua, Bali, Indonesia,” ujarnya.

“Petani kita sudah tidak memliki lahan untuk bertani, mereka hanya menjadi buruh tani di perusahaan-perusahaan perkebunan,” tambahnya.

BACA JUGA: Sempat Ditarik, Sertifikat yang Dibagikan Presiden Jokowi di Pandeglang Banyak Salah Tulis

Sementara korlap aksi lainnya, Fikri Anidzar meminta pemerintah daerah untuk menyelesaikan konflik agraria di Pandeglang, salah satunya sengketa tanah warga di beberapa desa di Kecamatan Sumur dengan pihak Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan sengketa tanah di daerah Tanjung Lesung antara warga dengan pihak PT BWJ.

“Bupati harus segera menyelesaikan konflik agraria di Pandeglang, jangan sampai menyiksa rakyat kecil,” tambahnya.(Rus)

TONTON JUGA VIDEONYA DI BAWAH INI

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...