HUT ke-492, Mahasiswa Sebut Kemiskinan dan Ketertinggalan Potret Kekinian Kabupaten Serang

Date:

Demo Mahasiswa Kabupaten Serang
Unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) bersamaan Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka HUT ke-492 Kabupaten Serang. (Banten Hits/Mahyadi)

Serang – Kabupaten Serang memperingati hari ulang tahun atau HUT ke-492, Senin, 8 Oktober 2018. Kemiskinan dan ketertinggalan warga yang diakibatkan belum tersentuh pelayanan pendidikan dan kesehatan menjadi potret kekinian kabupaten yang dipimpin Ratu Tatu Chasanah ini.

Kritik tersebut disampaikan mahasiswa yang tergabung Himpunan Mahasiswa Serang atau Hamas saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Serang, Senin, 8 Oktober 2018.

Saat unjuk rasa digelar mahasiswa, di dalam Gedung DPRD Kabupaten Serang tengah digelar Rapat Paripurna Istimewa HUT Kabupaten Serang ke-492.

“Diperparah lagi dengan kemiskinan Kabupaten Serang di peringkat pertama di Provinsi Banten dan masih banyak lagi prestasi buruk yang tidak diinginkan oleh masyarakat Kabupaten Serang,” kata Gustian, salah seorang pengurus Hamas di sela-sela aksinya.

Soal peringkat kemiskinan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS Banten, peringkat kemiskinan tertinggi ditempati Kabupaten Pandeglang. Kabupaten Serang justru menempati urutan tiga kabupaten/kota dengan kemiskinan terendah.

Ratu Tatu dan Panji Tirtayasa Disebut Hanya Mementingkan Kelompok

Duet kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah dan Pandji Tirtayasa di Kabupaten Serang, lanjut Gustian, saat ini dinilai masih mementingkan kelompok mereka sendiri tanpa memikirkan masyarakat Kabupaten Serang.

Catatan BantenHits.com, Ratu Tatu Chasanah yang merupakan kader Partai Golkar dan Pandji Tirtayasa yang kader PDIP sudah tiga tahun memimpin Kabupaten Serang. Mereka terpilih dalam Pilkada 2015.

Lain halnya Pandji, Ratu Tatu yang juga adik mantan gubernur Banten Ratu Atut yang kini tengah dibui karena korupsi ini, sebelumnya telah menjabat Wakil Bupati Serang mendampingi Taufik Nuriman.

“Jika kita analisa ke pelosok desa yang ada di Kabupaten Serang hari ini, di sana masih banyak (warga) yang tertinggal jauh (belum mendapat pelayanan) seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya. Banyak (pelayanan) kesehatan yang dipersulit, mulai dari puskesmas serta RSUD Drajat Prawiranagara yang buruk dalam pelayanan apotik dan lainnya,” ungkapnya.

“Seharusnya Kabupaten Serang hari ini sudah merealisasikan 50 puskesmas tapi nyatanya hanya ada 31 puskesmas yang berdiri,” sambungnya.

Gustian melanjutkan, pembangunan di Kabupaten Serang masih banyak yang belum selesai alias mangkrak sampai menjelang 2018 akan berakhir. Salah satu alasannya, OPD di Kabupaten Serang masih banyak yang nakal yang mengutamakan kepetingan kelompoknya.

“Kami memberikan tuntutan kepada bupati untuk tindak tegas kepala dinas yang memperlambat pembangunan di Kabupaten Serang yang saat ini masih beberapa yang mangkrak (atau) hanya rencana saja,” ucap Gustian.

Gustian menyebutkan salah satu pembangunan yang mangkrak di antaranya pembangunan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) dan pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang.(Rus)

TONTON JUGA VIDEONYA:

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...