Pandeglang – Bupati Pandeglang, Irna Narulita menggelar pertemuan tertutup dengan jajaran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang, Rabu (10/10/2018).
Pertemuan itu menyusul dua pejabat di lingkungan dinas tersebut yang diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN).
BACA JUGA: Bawaslu Minta Keterangan Kadindik Pandeglang terkait Caleg Masih Berstatus ASN
Irna mengakui, persoalan netralitas ASN menjadi salah satu poin yang dibahas.
“Saya ingatkan soal netralitas, mereka harus hati-hati. Saya sadar ada kepentingan untuk saudara-saudara mereka. Tetapi harus menjaga sebagai korps ASN. Jangan sampai kita terbawa-bawa nanti dapat sanksi sampai dengan pemecatan,” kata Irna.
Namun kata Irna, ada faktor lainnya yang membuat ASN melakukan hal itu. Irna hanya mengingatkan agar ASN tak terjun berpolitik praktis.
“Pileg dan Pilpres ini jangan sampai kita terbawa terafiliasi dengan calon atau parpol tertentu. Jadi instruksi itu sebenarnya bukan sinyal, tetapi harus disikapi dengan profesional,” ujarnya.
“Saya akan rajin road show ke OPD menjelang akhir tahun nanti sambil saya ingatkan lagi,” tambah Irna.
BACA JUGA: ASN di Pandeglang Terang-terangan Kampanyekan Caleg Partai NasDem lewat Facebook
Sementara itu, Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Solihin mengatakan, dugaan pelanggaran Pemilu oleh ASN di dinas yang ia pimpin sudah ditindaklanjuti Bawaslu.
“Kami sudah dipanggil oleh Bawaslu, dan saya sudah mengingatkan kepada jajaran agar lebih berhati-hati menjaga netralitasnya. Saya juga sudah tegur yang bersangkutan. Jika melanggar risikonya harus ditanggung pribadi,” tegas Olis.(Nda)