Tangerang – Ketua Patriot Nasional (Patron), Marcel, meminta agar Bus Rapid Transit (BRT) Trans Kota Tangerang Koridor 2 rute Terminal Poris Plawad-Cibodas dikaji ulang pengoperasiannya.
Marcel menilai, wilayah Perum Karawaci sangat tidak layak menjadi rute bus berkapasitas 24 penumpang tersebut. Pasalnya, kondisi badan jalan yang sempit dan ramai tidak seharusnya dilalui kendaraan tersebut.
“Kami minta BRT yang melintasi koridor dua untuk dikaji ulang, karena secara kajiannya tidak layak untuk melintasi wilayah Perum. Kapasitas jalan tidak sesuai, minimal di jalan protokol, BRT kan kapasitas besar,” kata Marcel saat mendampingi unjuk rasa ratusan sopir angkot, di Puspemkot Tangerang, Kamis (11/10/2018).
BACA JUGA: Sopir Angkot Tuntut BRT Kota Tangerang Koridor 2 Berhenti Beroperasi
Begitu juga kondisi halte yang dinilai Marcel tidak layak.
“Sangat tidak layak dan terkesan tidak seperti seharusnya,” ujarnya.
Dirinya menuturkan, masuknya BRT di wilayah bukan protokol menutup mata pencaharian para sopir angkot yang telah membayar trayek sebelumnya. Marcel menyayangkan, sosialisasi yang dilakukan Pemkot Tangerang tidak memberikan solusi, harus dievaluasi.
“Kalau berbicara masuknya BRT secara tidak langsung mengambil penghasilan sopir angkot,” ucapnya.
Marcel menjamin, tidak akan ada aksi sweeping yang dilakukan sopir angkot terhadap BRT. Angkot sambung dia, hanya meminta keadilan dari pemerintah.
“Alhamdulillah respon pemerintah bahwa untuk sementara koridor 2 BRT tidak masuk ke wilayah Perumnas. Saya jamin Tidak ada sweeping, aspirasi kita sudah dianggap baik, dan mudah-mudahan ada solusi jangka panjang,” katanya.(Nda)