Hari ke-6 Pencarian dan Evakuasi Penumpang Lion Air, 73 Kantong Jenazah Ditemukan Tim SAR Tambah Personel

Date:

Hari ke-6 Proses Pencarian dan Evakuasi Penumpang Lion Air, Tim SAR Tambah Personel
Memasuki hari ke-6 proses pencarian dan evakuasi penumpang Lion Air, Tim SAR telah menemukan 73 kantong jenazah. (FOTO: Humas Lion Air)

Jakarta – Memasuki hari ke-6 proses pencarian dan evakuasi penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, tim SAR menambah jumlah personel. Jumlah personel yang sebelumnya 858 orang menjadi 869 orang.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima BantenHits.com mengatakan, Tim SAR yang melakukan pencarian terdiri dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) 201 orang, TNI Angkatan Darat (AD) 40 orang, TNI Angkatan Laut (AL) 456 orang, TNI Angkatan Audara (AU) 15 orang, POLRI 58 orang, Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) 30 orang, Bea Cukai 18 orang, Palang Merah Indonesia (PMI) 30 orang, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 10 orang.

“Penambahan 11 orang terdiri dari Indonesia Diver lima orang dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang enam orang,” kata Danang.

Untuk pencarian wilayah perairan (unsur laut), lanjut Danang, Tim SAR mengerahkan 56 unit kapal dari sebelumnya 45 unit kapal. Luas area pencarian bawah air 270 NM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos.

“Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan oleh 40 kapal dari BASARNAS, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan Pertamina,” jelasnya.

Menurut Danang, daerah prioritas penyelaman seluas 36 NM2 didukung oleh 127 tim penyelam gabungan, dengan rincian 17 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, enam orang POSSI Semarang serta Indonesia Diver lima orang.

“Rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan lima helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit NBO – 105, satu unit NBO – 105 POLRI dan satu unit Dauphin POLRI,” terangnya.

Sedangkan untuk unsur penanganan di darat, lanjutnya, tersedia ambulans 30 unit dari hari sebelumnya 24 unit, yang meliputi sembilan unit dari POLRI, PMI enam unit serta 14 unit instansi lainnya.

73 Kantong Jenazah

Hingga Jumat malam, 2 November 2018, pukul 21.45 WIB, Lion Air telah menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) terkait penemuan delapan kantong jenazah, sehingga jumlah menjadi 73 kantong terdiri dari penemuan 1 November sembilan kantong, 31 Oktober delapan kantong, 30 Oktober 24 kantong, 29 Oktober 24 kantong.

Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI tetap dilakukan bersama pihak keluarga penumpang dan awak pesawat. Tim DVI POLRI telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi empat jenazah penumpang JT-610, yaitu atas nama almarhum Chandra Kirana (laki-laki), almarhumah Monni (wanita), almarhum Hizkia Jorry Saroinsong (laki-laki) dan almarhumah Jannatun Shintya Dewi (wanita).

Lion Air hingga saat ini tetap melakukan pendampingan kepada keluarga (family assistant) pada setiap posko JT-610.

Beberapa manajemen Lion Air hari ini juga berada di posko Cawang, posko RS POLRI, Jakarta Timur dan Tanjung Priok, Jakarta Utara guna memberikan dukungan moril kepada keluarga penumpang, kru serta tim evakuasi.

Lion Air akan menyampaikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut dan kami senantiasa berharap yang terbaik bagi seluruh penumpang maupun kru pesawat.

Lion Air telah membuka crisis center dan untuk infomasi penumpang dapat menghubungi di nomor telepon (021)-80820002.(Rus)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...