Pandeglang – Minimnya sarana dan prasarana menjadi salah satu penyebab Kabupaten Pandeglang berada di posisi paling buncit pada Porprov V Banten dengan meraih 18 keping emas, 23 perak, dan 46 perunggu. Hasil tersebut dijadikan pelecut semangat Komite Olahrga Nasional Indonesia atau KONI Kabupaten Pandeglang.
Ketua Bidang Organisasi KONI Pandeglang Ahmad Jubaedi mengatakan, KONI, Dispora dan Dindikbud akan melakukan kajian cabang olahraga (cabor) yang akan menjadi prioritas di Kabupaten Pandeglang untuk dilakukan pembinaan, di antaranya pencak silat, kempo, takewondo, atletik, judo dan catur.
“Kita akan mengkaji cabor-cabor unggulan. Hampir enam cabor yang akan menjadi prioritas, itu sudah kita sampaikan ke KONI Banten,” kata Jubaedi, Rabu, 21 November 2018.
Keenam cabor itu, diakui Jubaedi, mampu meraih prestasi di Porprov Banten kemarin. Seperti takewondo yang mendapat 4 emas, kempo 5 emas, dan atletik 4 emas. Oleh karenanya, pria yang kerap disapa Bedi itu meminta agar pemerintah daerah ada perlakuan khusus terhadap enam cabor tersebut.
“Enam cabor itu yang potensial di Pandeglang. Semoga ada perhatian khusus dari pemerintah untuk dibina, karena cabor per-orangan lebih murah biaya pembinaannya ketibang cabor yang sifatnya tim,” ujarnya.
Ia berharap KONI, Dispora dan Dindikbud Pandeglang dapat bersinergi ketika melakukan kegiatan agar dapat membangun prestasi di Pandeglang. Selain itu, ia berharap tahun depan di Kabupaten Pandeglang ada Pusat Pelatihan OLahraga Pelajar Daerah (PPOPD) di Pandeglang.
“Tiga elemen itu (KONI, Dispora dan Dindikbud) harus bersinergi kalau ingin meraih prestasi. Tahun depan kita mencoba membuat Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar Daerah, kita mencoba kesana walaupun tahap demi tahap ya,” tandasnya.(Rus)
