Pandeglang – Surat izin penangkapan ikan atau SIPI yang dimohonkan nelayan Pandeglang tak kunjung diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten. Padahal proses pembuatan SIPI tersebut sudah memakan waktu tiga bulan.
Akibat tak kunjung diterbitkannya SIPI, nelayan di Pandeglang memilih tak melaut. Pasalnya mereka khawatir jika melaut akan dirazia Polairud.
BACA JUGA: SIPI Tak Kunjung Terbit, Nelayan Pandeglang Pilih Tak Melaut karena Takut Razia Polairud
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan atau KTNA Kabupaten Pandeglang Anton Khoirul Samsi menyayangkan proses pembuatan SIPI di DPMPTSP Banten yang berlarut-larut tersebut.
Menurut Anton, seharusnya pengurusan SIPI lebih cepat mengingat saat ini pengurusan SIPI melalui sistem elektronik Online Single Submission atau OSS.
“Tidak baik lagi kalau sampe tiga bulan mah. Mereka kan ada SOP-nya. Berarti enggak bener itu, apalagi sekarang sudah Online. Kenapa lambat, saya akan pertanyakan ke provinsi,” kata Anton, Minggu, 2 Desember 2018
Anton juga mendesak agar Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pandeglang segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten agar nelayan tidak lagi menganggur.
“Harus ada solusi bagaimanapun itu nelayan masyarakat yang harus dilayani, jika ini telat artinya masyarakat belum terlayani dengan baik,” ujarnya.(Rus)