Banten Hits – Konferensi Internasional Budaya Banten yang akan digelar pada tahun 2016 mendatang akan dihadiri oleh seribu orang peserta. Para ahli baik dari dalam maupun luar negeri akan diundang guna memaparkan hasil penelitian ilmiah mereka dihadapan seniman, sejarawan dan budaya Banten untuk didiskusikan kemudian menetapkan kebudayaan yang menjadi identitas Banten, hari ini dan masa depan.
Konferensi yang disepakati para praktisi seni, budayawan, sejarawan dan Pemprov Bantenn melalui Saresehan Budaya di salah satu Hotel di bilangan Serpong, Kota Tangerang Selatan sejak Selasa (24/11/2015) tersebut, bertujuan menguak sejarah, warisan budaya, bukti-bukti arkeologi, dan kebudayaan yang hidup di Banten untuk menentukan identitas Banten yang khas. (BACA: Sarasehan Budaya Sepakati Konferensi Internasional Banten 2016).
“Pak Kadis (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten Ali Fadillah) mengatakan, seluruh peserta konferensi yang akan kita undang sebanyak seribu orang, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Kasi Nilai Budaya Provinsi Banten Eri Sujatnika dihadapan peserta Sarasehan Budaya, Kamis (26/11/2015).
Konferensi tersebut, akan menjadi pijakan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk melangkah menuju jati diri yang membedakan masyarakat Banten dari masyarakat di luar Provinsi Banten. Dalam Sarasehan yang menyepakati Konferensi Internasional tersebut, para seniman dan budayawan Banten disuguhi sejarah, dan beberapa hasil penelitian para ahli, seperti Agus Aris Munandar, Ayang Utriza, Heri Yogaswara, Endjat Zaenadradjat, dan Uten Sutendi untuk menyiapkan hajat yang akan dilaksanakan berbarengan dengan Seba Baduy.(Nda)