Golkar, Sejarah yang Hilang

Date:

Banten Hits. com– Bagi mereka yang mengalami masa-masa sebelum multipartai—yakni masa  di mana peserta Pemilu hanya ada tiga partai (PPP, Golkar, dan PDI)—mungkin, masih pantas berbicara tentang ideologi partai. Berbeda di masa sekarang, di saat semua kader partai terlilit pusaran korupsi, nyaris semua partai mengaminkan ideologi yang sama: Keuangan Yang Maha Kuasa.

Nah, bagi anda yang lahir lalu besar di era kentalnya ideologi partai, atau bagi anda yang ingin berpartai dengan secara ideologis—terutama bagi anda kader Golkar, anda harus bersiap memiliki sebuah buku yang dalam waktu dekat ini akan segera diterbitkan.

Adalah Komunitas Bambu sebagai penerbit buku-buku bermutu, yang akan segera menerbitkan buku baru tentang Partai Golkar, partai yang kini dinakhodai oleh Abruizal Bakrie.

Dalam sinopsis yang ditulis di www.komunitasbambu.com, dituliskan, buku ini mengurai sejarah panjang Golkar. Sejarawan David Reeve menelusuri 70 tahun Golkar dari masa-masa paling awal Golkar yang jarang dibahas.

Golkar baginya tidak lahir pada 1964, tetapi bermula dari gagasan integralistik kolektivis buah pemikiran Supomo, Sukarno, dan Ki Hadjar Dewantoro 1940-an 1950-an. Inilah yang menurutnya sumber ilham dan pembentuk organisasi-organisasi golongan karya.

Tapi, kemunculan Golkar masih harus menunggu sampai sistem partai didiskreditkan pada pertengahan 1950-an. Disinilah Golkar naik ke panggung politik bersama gagasan Sukarno mengubur partai-partai.

Sukarno mendorong menggantikan partai-partai dengan Golkar yang saat itu disebut golongan fungsionil dan pada 1959 di-Sansekertakan menjadi Golongan Karya serta diambil alih Angkatan Darat. Tapi, sejak 1959 itu pula gagasan Golkar digunakan Angkatan Darat dan para sekutunya sebagai senjata anti-PKI juga anti-Sukarno.

Sukarno jatuh, Suharto memanfaatkan Golkar dalam pemilu. Para aktivis, intelektual, dan pendukung Orde Baru diperintahkan mengambil alih Sekber Golkar dan direstrukturisasi.

Kepemimpinan lama dipinggirkan digantikan kepemimpinan Orde Baru. Golkar diambil alih kembali demi tujuan politik jangka pendek yang berbeda, yaitu memenangkan pemilu bagi Orde Baru dan merestrukturisasi perpolitikan Indonesia.

Golkar memainkan peran ini sampai 1998. Saat itu, Soeharto jatuh tapi Golkar tak tersapu. Malahan muncul jadi salahsatu kekuatan politik utama dalam pemilu Indonesia 1999, 2004 dan 2009. Era baru Golkar yang jauh dari gagasan asli, yaitu memenangkan gagasan partai, mengalahkan gagasan anti-partai. Tokoh-tokoh militer pun pergi dan sekelompok pengusaha mengambil alih kepemimpinan.

Sebuah karya ilmiah yang kaya dan ditulis dengan sikap akademik yang jernih juga kritis. Buku yang dengan cepat dapat mengantarkan mengenal dan memahami Golkar.(Rus/KoBam)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mengungkap Sebab Kantor Dagang VOC Pertama di Indonesia Didirikan di Banten

Berita Banten - Kapal-kapal dagang Belanda untuk pertama kalinya...

Hujan Mulai Basahi Bumi Banten, Pemprov Bersiap Percepat Musim Tanam Padi

Berita Banten - Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten bersiap...

Menyibak Masa 1696 di Jakarta; Warganya Telah Melek Aksara dan Banten Jadi Penyuplai Buku-buku Agama

Berita Banten - Ahkmat bin Hasba, seorang ulama menyampaikan...

Banteng Banten dalam Kisah Perempuan yang Ambisius Duduki Tahta Kerajaan

Berita Banten - Kronik sejarah Banten tak melulu mengisahkan...