Tangerang, Banten Hits.com – Nasib ratusan karyawan PT Metro Batavia (Batavia air) yang mengadu ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang kembali digantung . Pihak manajemen ataupun kurator yang mewakili kembali mangkir pada mediasi kedua, Senin (25/2/2013) hari ini.
Tangerang, Banten Hits.com – Nasib ratusan karyawan PT Metro Batavia (Batavia air) yang mengadu ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang kembali digantung . Pihak manajemen ataupun kurator yang mewakili kembali mangkir pada mediasi kedua, Senin (25/2/2013) hari ini.
Puluhan karyawan Batavia Air yang datang ke kantor Disnaker Kota Tangerang, kembali menelan kekecewaan. Pasalnya mereka tidak mendapati perwakilan perusahaan untuk memenuhi panggilan mediasi dengan karyawan yang sudah diagendakan dua kali ini.
“Mohon maaf, sudah pasti mediasi ini tidak akan bisa berlangsung. Kami membutuhkan kehadiran perwakilan perusahaan dan kurator,” ungkap Hilman Sony, Mediator Hubungan Industrial Disnaker Kota Tangerang pada Banten Hits.com.
Dengan begitu, Disnaker akan melayangkan surat panggilan mediasi ketiga yang akan dilakukan pada minggu depan. Jika sampai tidak datang juga, jelas Hilman, sesuai UU No.2 Tahun 2004, Disnaker akan melayangkan surat anjuran kepada perusahaan atas tuntutan para karyawan Batavia Air.
Sementara itu, Odi Hudianto selaku pengacara karyawan Batavia Air mengaku, pihaknya akan terus berusaha mengekedepankan hak para karyawan. Karena bila dihitung, harus ada Rp 13 miliar untuk membayar pesangon 579 pekerja yang saat bersepakat bergabung memperjuangkan haknya diantara ribuan karyawan lainnya.
“Jika ditotal se Indonesia yang pekerjanya berjumlah 3 ribuan pegawai, kami taksir hanya Rp 65 miliar. Bukan Rp 140 miliar seperti yang selama ini dibritakan, bohong itu,” tegas Odi.
Pihaknya pun menuntut, bila pada panggilan ketiga pihak manajemen ataupun kurator tidak hadir, sebanyak 600 karyawan Batavia Air yang ada di Bandara dan sekitarnya, akan berkumpul dan memblokir dulu pintu MI Bandara Soekarno Hatta. “Dengan begitu, baik perusahaan atau pemerintah tidak akan menganggap kami main-main dengan tuntutan selama ini,” tegas Odi. (Rei)
