Banten Hits.com – Koalisi kerakyatan yang dibentuk empat partai, Golkar, PDIP, PKS dan PAN yang akan memperebutkan posisi Walikota Tangerang, sepeninggalnya Wahidin Halim, kini terancam bubar. Pasalnya, sejak dibentuk pada 03 November lalu di Situ Cipondoh, sudah tidak ada komunikasi yang intensif lagi dari kader keempat partai yang membangun koalisi.
Selain itu, diduga karena adanya konflik kepentingan yang terjadi menjelang Pilkada Kota Tangerang yang akan digelar pada Agustus mendatang.
Banten Hits.com – Koalisi kerakyatan yang dibentuk empat partai, Golkar, PDIP, PKS dan PAN yang akan memperebutkan posisi Walikota Tangerang, sepeninggalnya Wahidin Halim, kini terancam bubar. Pasalnya, sejak dibentuk pada 03 November lalu di Situ Cipondoh, sudah tidak ada komunikasi yang intensif lagi dari kader keempat partai yang membangun koalisi.
Selain itu, diduga karena adanya konflik kepentingan yang terjadi menjelang Pilkada Kota Tangerang yang akan digelar pada Agustus mendatang.
“Ini sudah ada arah ke sana. Nanti selanjutnya saya akan kabari,” kata Ketua DPC Partai Golkar, Abdul Syukur, saat diskusi publik yang diselenggarakan Pokja Wartawan Tangerang, di Kampus STMIK Raharja, Sabtu siang (06/04/2013).
Sebagaimana diketahui, menjelang Pilkada Kota Tangerang 2013, empat partai besar, Golkar, PKS, PDI Perjuangan dan PAN menyatakan berkoalisi dalam koalisi kerakyatan.
Kesepakatan koalisi itu untuk mencari figur calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang pada Pilkada 2013 dengan target menang.
Keempat pimpinan partai yang ikut menandatangani kesepakatan koalisi diantaranya Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang H Abdul Syukur, Ketua DPD PKS Kota Tangerang Hilmi Fuad, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Hendri Zein dan Ketua DPD PAN Kota Tangerang Suratno Abubakar.
Untuk diketahui koalisi kerakyatan apabila digabungkan telah memiliki 21 kursi diparlemen, yang otomatis mencukupi untuk maju dalam pilkada yang syaratnya 15 suara dari jumlah pemilih atau delapan kursi.
Dalam koalisi kerakyatan Partai Golkar memiliki 6 kursi di parlemen, PDI Perjuangan 5 kursi, PKS 6 kursi, sementara PAN 4 kursi. (dra)