Umurnya baru 15 tahun, tapi kecerdasannya dalam ilmu kebumian sudah diakui di Kota Tangerang. Dialah Uyu Septiyati Liman, juara 1 Ilmu Kebumian dalam Olimpiade Sains Nasional (O2SN) tingkat Kota Tangerang.
Ajang yang digelar pada awal April lalu diikuti Uyu dan seratus pelajar lainnya tingkat SMA Kota Tangerang. Uyu mengaku, dalam perlombaan tersebut, dia sudah mempersiapkan dari jauh hari mempelajari ilmu yang terintegritas dengan pelajaran Geografi.
“Aku kan masih kelas satu. Tapi, untuk mengikuti perlombaan ini aku harus mempelajari ilmu kebumian yang dipelajari kelas tiga juga. Jadi aku sudah baca-baca sejak 3 bulan sebelum perlombaan,” ujar Uyu, saat Banten Hits mendatangi sekolahnya di SMAN 5 Kota Tangerang, Sabtu (06/04/2013).
Akhirnya, tibalah saat yang menegangkan datang, olimpiade sains yang digelar di SMAN 2 Kota Tangerang itu, Uyu duduk bersama seratus peserta lainnya di cabang Olimpiade Kebumian.
Untuk menjadi pemenang, Uyu harus menjawab semua soal teori mengenai semua hal kebumian.
“Saat itu soalnya cenderung ke bebatuan dan material endapan bumi,” ucap Uyu, mengingat kembali soal-soal yang harus dikerjakannya.
90 menit untuk mengerjakan 60 soal, berhasil dilalui remaja yang hobi membaca ini. Peserta olimpiade pun harus disuruh menunggu, pengumuman siapa pemenangnya. Dia bersama ribuan peserta O2SN, berbaris di lapangan sekolah yang terkenal green school itu.
Tibalah pengumuman siapa yang menjadi juara 1 cabang olimpiade kebumian. Betapa terkejutnya Uyu, saat namanya disebut sebagai pemenang. “Alhmadulillah enggak nyangka, karena tahun kemarin saja sekolahku hanya juara 2,” ucap Uyu.
Belum selesai tugas Uyu mengemban sebagai sang juara. Dia pun harus mewakili Kota Tangerang dalam ajang yang sama ke Provinsi Banten. “Iya, aku mewakili kota untuk lanjut ke provinsi. Untuk pelaksanaanya sendiri belum tahu kapan,” ujar remaja yang bercita-cita sebagai diplomat negara ini. (Rus).