Banten Hits.com– Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN), sejumlah peserta UN di SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang, mengeluhkan sistem UN yang menurut mereka malah membuat peserta UN tertekan.
Tak hanya itu, kualitas lembar jawaban UN yang terlalu tipis, juga dikeluhkan para peserta UN.
“Sistem yang sekarang sangat membuat saya pusing. Udah gitu, lembar jawabannya terlalu tipis. Tadi lembar jawaban saya bolong. Saya harus menukar dengan lembar jawaban yang lain berikut dengan soalnya,” ujar Restu, salah seorang peserta UN dari SMAN 3 Kabupaten Tangerang.
Menurut Kepala Sekolah SMAN 3 Kabupaten Tangerang A. Rifa’ie Sirath, sistem UN yang sekarang memasang barcode pada lembar soal dan jawabannya. Lembar soal dan jawaban yang berbarcode ini, dibuat berbeda sebanyak 20 jenis.
Banten Hits.com– Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN), sejumlah peserta UN di SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang, mengeluhkan sistem UN yang menurut mereka malah membuat peserta UN tertekan.
Tak hanya itu, kualitas lembar jawaban UN yang terlalu tipis, juga dikeluhkan para peserta UN.
“Sistem yang sekarang sangat membuat saya pusing. Udah gitu, lembar jawabannya terlalu tipis. Tadi lembar jawaban saya bolong. Saya harus menukar dengan lembar jawaban yang lain berikut dengan soalnya,” ujar Restu, salah seorang peserta UN dari SMAN 3 Kabupaten Tangerang.
Menurut Kepala Sekolah SMAN 3 Kabupaten Tangerang A. Rifa’ie Sirath, sistem UN yang sekarang memasang barcode pada lembar soal dan jawabannya. Lembar soal dan jawaban yang berbarcode ini, dibuat berbeda sebanyak 20 jenis.
“Ujian Nasional tahun ini begitu sulit. Kalau siswa salah sedikit saja itu akan fatal. Sebab UN Tahun ini menggunakan barcode,” kata Rifa’i.
Dijelaskan Rifai, apa bila ada soal yang rusak atau lembar jawaban yang rusak, siswa harus mengulangnya dari awal, dengan menukar lembar soal dan lembar jawaban yang baru sesuai barcodenya.(Ahmad Ramzy)
