Stok Darah Kurang, PMI Terapkan Sistem “Jemput Bola”

Date:

Banten Hits.com – Minimnya pendonor yang mendonorkan darahnya secara rutin, mengakibatkan Kota Tangerang mengalami kekurangan stok darah. Padahal dalam setiap bulannya, Kota Tangerang membutuhkan sebanyak 5.000 kantong darah, namun yang baru tersedia baru 3.500 kantong.

Untuk mengatasi itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, kini tengah berinisiatif dengan sistem jemput bola menggunakan kendaraan operasional atau Mobil Donor. Sasarannya sejumlah pusat perbelanjaan dan keramaian yang ada di Kota Tangerang, seperti Tang City Mal, Metropolis dan Bale Kota.

Banten Hits.com – Minimnya pendonor yang mendonorkan darahnya secara rutin, mengakibatkan Kota Tangerang mengalami kekurangan stok darah. Padahal dalam setiap bulannya, Kota Tangerang membutuhkan sebanyak 5.000 kantong darah, namun yang baru tersedia baru 3.500 kantong.

Untuk mengatasi itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, kini tengah berinisiatif dengan sistem jemput bola menggunakan kendaraan operasional atau Mobil Donor. Sasarannya sejumlah pusat perbelanjaan dan keramaian yang ada di Kota Tangerang, seperti Tang City Mal, Metropolis dan Bale Kota.

Ketua PMI Kota Tangerang, Kuswarsa mengatakan, pihaknya mengalami kekurangan stok darah sudah terjadi sejak akhir 2012 lalu. Penyebabnya karena masih minimnya pendonor yang mendonorkan darahnya secara rutin.

“Oleh karena itu, kami mengaktifkan mobil donor untuk stand by di pusat-pusat perbelanjaan guna menarik pendonor,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Kuswarsa menjelaskan, mobil donor darah akan berkeliling mal pada hari libur, dengan cara pemberlakuan sistem piket petugasnya. Jika tidak dengan cara seperti itu, lanjutnya, PMI Kota Tangerang akan terus mengalami kekurangan pasokan darah dari batas aman yang dibutuhkan sebanyak 5.000 kantong darah dalam setiap bulannya.

“Idealnya dalam setahun kita harus bisa mengumpulkan sedikitnya 40 ribu kantong darah atau minimal 2 persen dari jumlah penduduk Kota Tangerang dan hingga saat ini target tersebut belum tercapai,” ujar Kuswarsa.

Menurutnya, kondisi ini disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah. Selama ini, berdasarkan catatan pihaknya, yang menjadi pendonor rata-rata laki-laki sedangkan perempuan masih sedikit. Padahal, kata Kuswarsa, yang membutuhkan donor darah justru perempuan.

Kuswarsa mengutarakan banyak para wanita yang beranggapan mendonorkan darah akan membuat gemuk, padahal kenyataannya tidak seperti itu.

“Soal gemuk atau tidak itu tergantung pola hidup dan makan, justru dengan mendonorkan darah kesehatan mereka jadi lebih baik karena sel-sel darah merah secara otomatis akan diperbaiki,” ujarnya.

Selain itu kata Kuswarsa, kendala lain yang saat ini dihadapi oleh PMI Kota Tangerang adalah masih minimnya tenaga pengolah maupun petugas donor darah. “Untuk pengolah darah kami memiliki 10 pegawai, sedangkan untuk tenaga sukarelawan ada sekira 8 orang,” katanya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Cabang Kota Tangerang Yudi Iskandar untuk memaksimalkan pengambilan donor darah, pihaknya sudah menyiagakan dua unit mobil donor yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan salah satu perusahaan swasta di Kota Tangerang.

“Pada 2013 ini kami juga dapat bantuan satu unit mobil donor dari Pemkot Tangerang, namun belum bisa dipakai karena surat-suratnya masih dalam pengurusan,” tandasnya. (Rie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...