Banten Hits.com – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) terus mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas praktik perbudakan yang terjadi di pabrik kuali, Kampung Bayur Opak, RT. 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang yang berhasil dibongkar pada Jumat lalu.
Desakan ini menyusul adanya dugaan keterlibatan oknum aparat keamanan yang membekingi terjadinya aksi perbudakan di pabrik kuali, milik Yuki Irawan itu.
Banten Hits.com – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) terus mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas praktik perbudakan yang terjadi di pabrik kuali, Kampung Bayur Opak, RT. 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang yang berhasil dibongkar pada Jumat lalu.
Desakan ini menyusul adanya dugaan keterlibatan oknum aparat keamanan yang membekingi terjadinya aksi perbudakan di pabrik kuali, milik Yuki Irawan itu.
“Saya mendesak supaya polisi mengusut tuntas tentang dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus ini,” ujar Syamsul Munir dari Divisi Advokasi Hukum dan HAM Kontras saat melakukan peninjauan, Senin (06/05/2013).
Munir juga mendesak pihak pabrik untuk membayar gaji buruh yang tidak dibayar dan mendorong Disnaker Kabupaten Tangerang supaya menyita aset-aset perusahaan.
Saat meninjau, pihak Kontras melihat secara langsung kondisi pabrik dan kamar yang dijadikan tempat penyekapan para buruh itu.
Menurutnya, kondisi pabrik dan kamar yang ditinggali parah buruh sangat tidak manusiawi. Kotor dan pengap, sehingga sangat rentan menyebarkan penyakit.
Seperti diberitakan, pada Jumat lalu (03/05), polisi menggrebek pabrik alat perkakas kuali di Kampung Bayur Opak, RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. Pabrik itu digrebek karena mempekerjakan buruhnya seperti budak. (Taufik Saleh)