Banten Hits – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikhwanto mengakui, jajaran Polsek dan Polres Kota Tangerang tak responsif menyikapi aksi penyekapan dan penyiksaan yang dialami oleh para pekerja di industri rumahan pembuat kuali, di Kampung Bayur Opak, RT.03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
Rikhwanto juga mengungkapkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai seorang anggota TNI dan seorang anggota brimob Serang yang kerap berada di industri rumahan kuali ini.
“Kami akan panggil kedua anggota tersebut untuk kami jadikan saksi,” ujar Rikhwanto.
Rikhwanto juga menegaskan, pihaknya masih mendalami keterlibatan Kepala Desa Lebak Wangi Mursan, yang tak lain adik ipar dari Juki Irawan, pemilik industri rumahan kuali ini.
Seperti diketahui, praktik penyekapan yang dilakukan pemilik industri rumahan pembuat kuali ini, berhasil terungkap setelah Sobri Wirawan Kepala Desa Blambangan, Kecamatan Blambangan Pagar, Kabupaten Lampung Utara, melaporkan kasus penyekapan dan penganiayaan yang dialami warganya ke Kontras dan Komnas HAM.
Sobri Wirawan melapor ke Kontras dan Komnas HAM atas saran Polres Lampung Utara, setelah upaya melapor ke Polres Kota Tangerang dan Polsek Sepatan tak membuahkan hasil.
“Awalnya warga saya yang bernama Junaidi berhasil kabur dan kembali ke Lampung. Disusul kemudian oleh Andi Gunawan. Kedua warga ini mengalami penyiksaan dan penyekapan. Mereka lapor ke saya. Kemudian saya teruskan lapor ke Polsek dan Polres Lampung Utara. Karena lokasinya di Tangerang, saya didampingi empat anggota Polres melapor ke Polres Kota Tangerang pada 26 April lalu,” kata Sobri Wirawan sesaat sebelum pemulangan korban ke Lampung, Sabtu (04/05/2013) malam.(Rus)
