Banten Hits.com – Yuki Irawan, pemilik pabrik yang mempekerjakan buruhnya seperti budak dan ditetapkan sebagai tersangka ternyata dikenal sebagai sosok yang arogan dan tertutup.
Yuki bersama mandor pabriknya juga dituding pernah menjebloskan salah seorang teman dekatnya ke penjara. Gara-garanya, lantaran sang teman protes karena perlakukan kasar Yuki dan mandor pabrik terhadap para buruhnya.
Banten Hits.com – Yuki Irawan, pemilik pabrik yang mempekerjakan buruhnya seperti budak dan ditetapkan sebagai tersangka ternyata dikenal sebagai sosok yang arogan dan tertutup.
Yuki bersama mandor pabriknya juga dituding pernah menjebloskan salah seorang teman dekatnya ke penjara. Gara-garanya, lantaran sang teman protes karena perlakukan kasar Yuki dan mandor pabrik terhadap para buruhnya.
Cerita ini sebagaimana disampaikan Watasik, salah seorang teman dekat dan orang kepercayaan Yuki kepada Banten Hits.com yang ditemui di rumahnya, Selasa (07/05/2013).
Watasik mengaku, dirinya pernah dijebloskan ke penjara Polsek Sepatan selama semalam. Pemicunya gara-gara dirinya protes atas perlakuan kasar sang mandor dan Yuki terhadap para anak buahnya.
“Saya dikeroyok sama centeng-centengnya Yuki. Lalu malah saya yang dilaporkan ke polisi, ujarnya.
Menurut Watasik, kejadian itu berlangsung saat ia masih menjadi orang kepercayaannya Yuki, sang pemilik pabrik.
Selama membantu usahanya Yuki, Watasik juga mengaku pernah dimintakan tolong untuk mencari orang untuk bekerja. Namun ternyata, orang-orang yang dipekerjakan seringkali mendapat perlakukan kasar oleh mandor dan Yuki.
“Saya pernah mencarikan orang untuk bekerja di pabrik itu. Saya mencari ke Banjarnegara dan Cianjur. Tapi setelah mereka bekerja, malah diperlakukan kasar. Bahkan pernah ada yang sampai ditempeleng (dipukul-red),” tuturnya.
Lebih lanjut Watasik menceritakan jika dirinya juga pernah membantu sejumlah buruh yang kabur karena tidak kuat diperlakukan kasar oleh Yuki dan mandor pabriknya.
“Saya pernah membantu karyawan untuk melarikan diri dari tempat kerja Yuki. Saya bilang kalau mau lapor-lapor saja, setelah sampai di kampung halaman,” ungkapnya.
Hingga kini, Watasik mengaku masih sakit hati atas perlakukan kasar yang dilakukan Yuki kepada para buruhnya termasuk juga kepada dirinya yang sempat dijebloskan ke penjara.
Sebenarnya Watasik mau menceritakan secara detil tentang kondisi pabrik dan pengalaman pahit yang dialami para buruh, namun dirinya mengaku takut lantaran tidak ada jaminan mengenai keselamatan dirinya. (Hendra Wibisana)
