Lagi, Pekerja First Media akan Duduki Disnaker

Date:

Banten Hits.com – Hari ini, Senin (13/05/2013), pekerja PT. First Media akan kembali menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Disnaker Kota Tangerang. Aksi ini merupakan kelanjutan unjukrasa yang digelar para pekerja First Media ini pada Senin sebelumnya.

Pada aksi nanti, para pekerja kembali akan menyuarakan sejumlah tuntutan terkait persoalan ketenagakerjaan yang tengah terjadi di tempat mereka bekerja.

Pertama, para pekerja menuntut supaya praktik bisnis yang dilakukan PT Firts Media dan Linknet diaudit untuk membuktikan praktik perbudakan dan ekspoitasi terhadap pekerja.

Banten Hits.com – Hari ini, Senin (13/05/2013), pekerja PT. First Media akan kembali menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Disnaker Kota Tangerang. Aksi ini merupakan kelanjutan unjukrasa yang digelar para pekerja First Media ini pada Senin sebelumnya.

Pada aksi nanti, para pekerja kembali akan menyuarakan sejumlah tuntutan terkait persoalan ketenagakerjaan yang tengah terjadi di tempat mereka bekerja.

Pertama, para pekerja menuntut supaya praktik bisnis yang dilakukan PT Firts Media dan Linknet diaudit untuk membuktikan praktik perbudakan dan ekspoitasi terhadap pekerja.

Kedua, menuntut kepastian status para pekerja dan ketiga, mendesak para komisaris PT First Media, terutama Rizal  Ramli dan  Didi J. Rachbini untuk bertanggung jawab.

Samsi Rudali, kordinator aksi menjelaskan dirinya bersama para pekerja First Media lainnya akan terus berjuang demi memperoleh hak-hak normatif sebagai karyawan. Selama ini, menurutnya sistem ketenagakerjaan yang diterapkan pihak First Media telah melanggar ketentuan perundang-undangan.

Ia mencontohkan pada perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), pihak First Media mengabaikan status para pekerja yang sudah bekerja lebih dari dua tahun. Padahal berdasarkan ketentuan, PKWT itu hanya berlaku dua tahun.

“Kita menuntut supaya teman-teman yang sudah bekerja melebihi waktu itu, harus diangkat menjadi karyawan,” ujarnya saat dihubungi Banten Hits.com, Senin (13/05/2013).

Menurut Samsi, sistim ketenagakerjaan yang diterapkan PT. First Media sama halnya dengan praktik perbudakan sebagaimana yang terjadi di pabrik kuali di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. “Namun praktik perbudakan gaya baru,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejumlah teman-temannya kembali di PHK secara sepihak oleh pihak perusahaan setelah menggelar aksi unjukrasa sebelumnya. Ada sekitar 10 orang yang di PHK, dan mereka tidak memperoleh hak-hak normatifnya sebagai karyawan.

“Ironisnya lagi, PHK itu dilakukan pihak perusahaan cuma melalui email. Ini sudah sungguh sangat keterlaluan, dan kita akan terus memperjuangkan mereka untuk dipekerjakan kembali,” ungkapnya.

Ke sepuluh pekerja yang di-PHK, kata Samsi juga diintimidasi oleh pihak perusahaan yang menerjunkan petugas keamanannya untuk melarang mereka menggunakan fasilitas kantor seperti kendaraan operasional.

Seperti diberitakan sebelumnya, para pekerja PT Linknet selaku pengelola First Media yang berada di Boulevard, Ruko Gajah Mada, No.2170, Lippo Karawaci, Tangerang, Senin (29/04/2013) siang lalu menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang.

Dalam aksinya, mereka mengarak poster sejumlah pesohor yang menjadi komisaris dan presiden komisaris di First Media. Para pesohor yang posternya diarak tersebut adalah, Peter F. Gontha, Rizal Ramli, Theo L. Sambuaga, dan Didik J Rachbini.
Para pekerja First Media tersebut menuding, para pesohor yang jadi pengurus di PT Linknet selaku pengelola First Media ini, adalah para munafik keadilan dan pengecut.

“Para Komisaris PT LINKNET, Mereka Para Munafik Keadilan Buat Kami,” tulis salah satu poster yang berisi gambar Rizal Ramli, Theo L Sambuaga, dan Didik J Rachbini.

Poster lainnya yang berisikan gambar Peter F.Gontha bertuliskan, “Presiden Komisaris First Media Tbk. Peter F.Gontha Pengecut. (soed)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Imbauan KASN untuk Tim Sukses Sekda Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

KASN Tegaskan Sekda Kabupaten Tangerang Dilarang Pendekatan ke Parpol Politik, Ini Aturannya!

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Seleksi Anggota PPK untuk Pilkada Kota Tangerang 2024 Digelar 23-29 April

Berita Tangerang - Seleksi Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan atau...