Aset Batavia Air Dilelang

Date:

Banten Hits.com – Sejumlah aset PT. Metro Batavia Air,  Kamis siang (16/05/2013) dilelang oleh Balai Lelang Mandiri (Baleman).

Pelelangan aset milik PT. Batavia Air ini sendiri digelar di Hotel Narita, Cipondoh, Kota Tangerang.

Para karyawan Batavia Air yang sebelumnya mengancam akan melakukan aksi unjukrasa dan pembatalan ternyata tidak terbukti.

Malahan, sebagian mantan karyawan Batavia Air yang terdiri dari sekitar tujuh orang satpam mengawal berlangsungnya proses pelelangan.

Banten Hits.com – Sejumlah aset PT. Metro Batavia Air,  Kamis siang (16/05/2013) dilelang oleh Balai Lelang Mandiri (Baleman).

Pelelangan aset milik PT. Batavia Air ini sendiri digelar di Hotel Narita, Cipondoh, Kota Tangerang.

Para karyawan Batavia Air yang sebelumnya mengancam akan melakukan aksi unjukrasa dan pembatalan ternyata tidak terbukti.

Malahan, sebagian mantan karyawan Batavia Air yang terdiri dari sekitar tujuh orang satpam mengawal berlangsungnya proses pelelangan.

Odie Hudiyanto, kuasa hukum karyawan Batavia Air juga turut hadir melakukan pemantauan berlangsungnya lelang.

Menurut Direktur Balai Lelang Mandiri, Efry Jhonly, aset milik Batavia Air yang dilelang terdiri dari 7 item aset, seperti lahan dan bangunan yang tersebar di seluruh Indonesia, suku cadang pesawat dan mesin-mesin pesawat.

“Lelang ini juga dihadiri kurator dan perwakilan karyawan Batavia Air dan digelar secara terbuka,” ungkapnya.

Estimasi aset yang dilelang sendiri diperkirakan mencapai sekitar 175 Milyar.

“Namun setelah dilelang, ternyata nilainya mencapai sekitar 60 milyar dan kita bersyukur telah berjalan kondusif,” ujarnya lagi.

Jhonly mengaku sebelumnya sempat terjadi miskomunikasi antara Bank Muamalat dengan kuasa hukum karyawan, saat diumumkan proses pelelangan. Namun setelah dicapai kesepakatan, kedua belah pihak akhirnya masing-masing menerima.

Odie Hudianto, kuasa hukum Karyawan Batavia Air mengaku pihaknya membatalkan aksi unjukrasa setelah mencapai kesepakatan dengan pihak Bank Muamalat.

Pihak Bank Muamalat, kata Odie,  akhirnya melepaskan dua bundel aset pailit milik Batavia Air berupa sejumlah mesin pesawat dan 8 unit pesawat.

“Dengan dilepasnya dua bundel aset pailit ini, berarti sudah sekitar 60 persen aset yang diserahkan, dan cukup untuk membayar hak-hak karyawan,” ujar Odie kepada Banten Hits.com, Kamis (16/05/201).

Odie membenarkan pihaknya memang sempat mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokir jalan raya Sudirman, dan menggagalkan berlangsungnya proses pelelangan, namun setelah dicapai kesepakatan akhirnya ancaman tersebut dibatalkan.

“Sekarang justru kita mengawal, dengan menerjunkan sejumlah security eks Batavia Air untuk memuluskan jalannya proses pelelangan,” ungkapnya.

Menurut Odie, ancaman yang dilontarkan sebelumnya merupakan bentuk kekecewaan para karyawan terhadap pihak Bank Muamalat yang tidak melakukan kordinasi dengan kreditur preveren dan kurator saat mengumumkan pelelangan aset milik Metro Batavia.

Saat itu, kata Odie, pihaknya khawatir nilai atau harga yang dilelang akan menyusut, sehingga karyawan nantinya tidak dapat apa-apa.

“Kita khawatir nilai ganti rugi atau pembayaran pesangon karyawan yang nilainya mencapai 11 Milyar akan berkurang lagi, tapi ternyata setelah dilelang ternyata cukup, makanya kita dukung proses pelelangan,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, perjuangan mantan karyawan PT Metro Batavia Air untuk memperoleh pesangon tidak semulus yang dibayangkan. Meskipun sudah mendapat putusan dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat atas pembayaran pesangon sebesar Rp 11 miliar, namun hingga kini uang tersebut belum didapat.

Para karyawan yang kecewa juga sempat melakukan aksi pemblokiran di Bandara Internasional Soekarno Hatta. (soed)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...