Banten Hits.com– Prudence (4), langsung melompat dari bangku yang diduduki bersama ayahnya, Santo (37), ketika seorang wanita muda mengajaknya untuk masuk ke dalam ruangan. Dengan cekatan, Prudence kecil yang lucu kemudian ikut bersama wanita tersebut ke dalam ruangan seluas 2×3 meter. Di dalam ruangan hanya ada dua bangku, sebuah piano, dan mesin air conditioner.
Tak lama berselang, dari dalam ruangan terdengar nada-nada dasar piano tengah dimainkan. Di bawah bimbingan wanita muda tadi, jari kecil Prudence mulai menari-nari di atas tuts piano.
Banten Hits.com– Prudence (4), langsung melompat dari bangku yang diduduki bersama ayahnya, Santo (37), ketika seorang wanita muda mengajaknya untuk masuk ke dalam ruangan. Dengan cekatan, Prudence kecil yang lucu kemudian ikut bersama wanita tersebut ke dalam ruangan seluas 2×3 meter. Di dalam ruangan hanya ada dua bangku, sebuah piano, dan mesin air conditioner.
Tak lama berselang, dari dalam ruangan terdengar nada-nada dasar piano tengah dimainkan. Di bawah bimbingan wanita muda tadi, jari kecil Prudence mulai menari-nari di atas tuts piano.
Sabtu pagi itu, seluruh ruangan di dalam bangunan itu memang terdengar riuh. Selain alunan nada piano, sesekali dari ruangan di lantai dua terdengar suara tabuhan drum, atau lengkingan bunyi gitar. Jadilah seisi ruangan penuh dengan nada-nada. Seluruh penghuninya tampak bergembira.
Menurut Santo, anaknya tersebut sudah tujuh bulan bergabung bersama sekolah musik Willy Soemantri di Komplek Mondernland, Kota Tangerang.
“Awalnya saya hanya ingin anak saya punya kegiatan,” kata Santo.
Niatan sang ayah itu, ternyata direspon baik oleh Prudence yang masih Balita. Cara merespon Prudence adalah lewat kegembiraan yang terpancar acapkali tangannya bersentuhan dengan tuts piano, yang kemudian mengalirkan nada-nada.
Seperti halnya Prudence, Fajariani Pratidina (8), siswa di sekolah musik di tempat yang sama juga mengungkapkan kegembiraannya berada di ruangan itu.
Fajariani yang usianya lebih tua dari Prudence, tampak lebih bisa mengungkapkan kegembiraannya.
“Kalo bisa jam latihannya ditambah lagi, Yah. Aku seneng kalo sudah latihan piano,” kata Fajariani kepada ayahnya, seusai mengikuti sesi latihan.
Jari-jari Fajariani Partidina Sabtu pagi itu memainkan nada dasar c. Ada tiga notes yang diperkenalkan dari nada c itu: semibreves, minim, dan crotchet. Semua sesi latihan diikuti Fajariani dengan muka berseri-seri.
Selain membuat anak-anak bergembira, sejak dulu musik memang diyakini mampu meningkatkan kecerdasan otak anak. Hajd Wicaksono dalam tulisannya di kolom Kompasiana menuliskan, terbukti apabila seseorang belajar musik sejak kecil maka akan mempengaruhi kepada tingkatan selanjutnya.
Menurut Hajd, banyak pakar musik maupun pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Fakta terbaru menyimpulkan bahwa semua musik berirama tenang dan mengalun lembut dipercaya dapat memberi efek yang baik bagi bayi, dan anak-anak.
“Musik yang dapat dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik yang mempunyai keseimbangan 3 unsur: Melody, Ritme, dan Timbre (tone colour),” tulis Hajd.(Rus)