Banten Hits.com – Hari ini, Rabu (05/06), ratusan buruh yang tergabung dalam Komite Buruh Tangerang (Kabut) Bergerak menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi kali ini, bukan menuntut persoalan sistem ketenagakerjaan, seperti sistem tenaga kerja kontrak dan outsourcing, serta UMK dan upah sektoral yang seringkali mereka perjuangkan. Melainkan lebih mengkritisi pesoalan tentang rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dinaikan oleh pemerintah.
Banten Hits.com – Hari ini, Rabu (05/06), ratusan buruh yang tergabung dalam Komite Buruh Tangerang (Kabut) Bergerak menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi kali ini, bukan menuntut persoalan sistem ketenagakerjaan, seperti sistem tenaga kerja kontrak dan outsourcing, serta UMK dan upah sektoral yang seringkali mereka perjuangkan. Melainkan lebih mengkritisi persoalan tentang rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dinaikan oleh pemerintah.
Dalam aksinya nanti, ratusan buruh akan terkonsentrasi di dua titik, di kawasan Kebon Besar, Batu Ceper, dan Jati Uwung, Kota Tangerang.
Para buruh selanjutnya akan memfokuskan aksinya di Pusat Pemerintahan dan DPRD Kota Tangerang.
“Kami serikat buruh secara mayoritas, menolak kenaikan harga BBM,” ujar Sunarno, Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Kasbi) Tangerang, melalui pesan singkatnya, Rabu (05/06).
Sunar mengungkapkan, kenaikan harga BBM hanya akan menyebabkan rakyat kecil, terutama kaum buruh kian menderita.
Kenaikan itu, lanjut Sunar, juga akan memicu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Padahal selama ini buruh tidak pernah memperoleh upah yang layak.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada Juni ini.
Harga premium naik sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter. Harga kedua BBM subsidi tersebut sebelumnya sekitar Rp 4.500 per liter. (Hendra)