Banten Hits.com– Pelaku usaha dan perguruan tinggi di Kota Tangerang Selatan dilibatkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk sama-sama mengentaskan kemiskinan di Kota Tangerang Selatan. Srateginya, di setiap kawasan yang terdapat perusahaan akan didata jumlah masyarakat miskin, sehingga kelak diketahui bantuan apa yang harus diberikan.
Sementara, lima perguruan tinggi di Kota Tangerang Selatan, akan diajak untuk menampung siswa miskin yang berprestasi untuk melanjutkan kuliah.
Banten Hits.com– Pelaku usaha dan perguruan tinggi di Kota Tangerang Selatan dilibatkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk sama-sama mengentaskan kemiskinan di Kota Tangerang Selatan. Srateginya, di setiap kawasan yang terdapat perusahaan akan didata jumlah masyarakat miskin, sehingga kelak diketahui bantuan apa yang harus diberikan.
Sementara, lima perguruan tinggi di Kota Tangerang Selatan, akan diajak untuk menampung siswa miskin yang berprestasi untuk melanjutkan kuliah.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany mengungkapkan, program sinergis pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan pelaku swasta dan perguruan tinggi ini, dikukuhkan dalam Forum Corporate Social Responsibility (CSR). Forum ini akan dikukuhkan akhir Juni nanti. Dalam forum ini akan dipresentasikan jumlah masyarakat miskin di Kota Tangerang Selatan.
“Kami ingin pengentasan kemiskinan di Kota Tangsel bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, namun juga semua pemangku kepentingan. Sehingga sama-sama mengentaskan kemiskinan dengan dana yang dimiliki setiap perusahaan yang ada, dengan program yang mereka miliki,” jelas Airin.
Saat ini, dalam Forum CSR sendiri sudah terdaftar 16 perusahaan besar yang ada di Kota Tangerang Selatan, seperti Sinarmas Land, BSD, Alam Sutera, Bintaro, Jamsostek, dan Indah Kiat. Perguruan tingginya sendiri, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Pamulang, ITI, Universitas Terbuka (UT), dan UMJ.
“Forum ini akan membantu atau mendorong konstribusi kemitraan antara pelaku swasta dalam pemberdayaan masyarakat,” kata Airin.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel Teddy Meiyadi menjelaskan, dengan adanya forum ini, Pemkot Tangsel melalui Bappeda melakukan penyusunan atau pemetaan sebaran kemiskinan di wilayah Tangsel, yang akan dikaitkan dengan pengelolaan CSR melalui kerjasama swasta dan penguruan tinggi serta pihak lainnya.
Menurut Teddy, CSR ini dibuat dalam peraturan walikota (Perwal) No 460.05/kep.83-org/2011. Dalam Perwal ini, Pemkota Tangsel sifatnya melakukan imbauan kepada pihak swasta untuk memberikan bantuan csr kepada masyarakat Tangsel yang membutuhkan baik di bidang pendidikan, kesejahteraan, ataupun lainnya. (Rus)