Banten Hits.com– Proyek pembangunan saluran air di Sepanjang jalan Raya Serang, mulai dari Kecamatan Jayanti hingga ke Kecamatan Balaraja, menyebabkan arus lalu lintas di KM 23 yang merupakan jalur padat tersebut tersendat. Selain menghabiskan hampir seluruh bahu jalan arah ke Tangerang, proyek tersebut juga tak dilengkapi rambu-rambu.
Ridwan, salah seorang pengguna jalan yang setiap hari melintas di jalan tersebut, mengatakan, karena proyek tersebut tak dipasang rambu-rambu, hal tersebut berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Banten Hits.com– Proyek pembangunan saluran air di Sepanjang jalan Raya Serang, mulai dari Kecamatan Jayanti hingga ke Kecamatan Balaraja, menyebabkan arus lalu lintas di KM 23 yang merupakan jalur padat tersebut tersendat. Selain menghabiskan hampir seluruh bahu jalan arah ke Tangerang, proyek tersebut juga tak dilengkapi rambu-rambu.
Ridwan, salah seorang pengguna jalan yang setiap hari melintas di jalan tersebut, mengatakan, karena proyek tersebut tak dipasang rambu-rambu, hal tersebut berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Sangat berbahaya, sebab bisa kebablasan. Soalnya dari jauh tidak kelihatan, apalagi dari fly over,” keluh Ridwan kepada Banten Hits.com, Senin (17/6/2013).
Sementara itu, Sukroni Bahri, pengguna jalan lainnya mengeluhkan pengerjaan saluran air tersebut yang membuat jalanan jadi macet. Warga menyarankan, semestinya pembangunan dilakukan malam hari, karena jalur tersebut adalah jalur produktif.
“Soalnya lebih dari separuh jalan itu ada galian besar, sedangkan hanya berukuran satu mobil yang bisa melintas, jadi cukup membuat macet,” terangnya.
Selain tak dilengkapi dengan rambu-rambu, proyek pembuatan saluran air ini juga tak dilengkapi dengan papan proyek yang biasanya lazim dipasang di setiap proyek pembangunan yang menggunakan dana APBD. (Rus)
