Banten Hits.com – Teka teki siapa pelaku pembunuhan terhadap Fany Setiawan, bayi perempuan berusia 43 hari dalam tempayan (tempat penampungan air-red) terbongkar. Pelakunya ternyata ibu kandungnya sendiri, Dewi Sartika (22).
“Ya betul. Tersangka sudah diamankan di Polres Jakarta Selatan guna penyidikan lebih lanjut,” ujar Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan sebagaimana dikutip siber detik, Sabtu (22/06).
Meski demikian, polisi belum bisa memastikan motif tersangka melakukan tindakan keji tersebut, karena masih dilakukan pemeriksaan secara intensif.
Banten Hits.com – Teka teki siapa pelaku pembunuhan terhadap Fany Setiawan, bayi perempuan berusia 43 hari dalam tempayan (tempat penampungan air-red) terbongkar. Pelakunya ternyata ibu kandungnya sendiri, Dewi Sartika (22).
“Ya betul. Tersangka sudah diamankan di Polres Jakarta Selatan guna penyidikan lebih lanjut,” ujar Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan sebagaimana dikutip siber detik, Sabtu (22/06).
Meski demikian, polisi belum bisa memastikan motif tersangka melakukan tindakan keji tersebut, karena masih dilakukan pemeriksaan secara intensif.
Fany Setiawan, bayi berusia 43 hari ditemukan tewas di dalam tempayan di Gang H. Saiyan, RT. 02/01, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Kamis pagi (20/06).
Fany ditemukan tewas, setelah Chaerudin (38) yang juga paman korban menerima pesan pendek (SMS) berisi ancaman pada Kamis (20/6) sekitar pukul 04.30 wib.
Dalam pesan singkat yang dikirim oleh nomor orang yang tidak dikenal itu, disebutkan jika korban sudah meninggal.
“Mati Juga kan kebukti kan omongan gw, gw ga pernah main main bukan umi gue yg mati, tapi anak ade lo”. Demikian bunyi SMS yang diterima Chaerudin.
Setelah memperoleh sms gelap itu, Chaerudin yang penasaran lantas berupaya mencari kebenaran pesan singkat gelap itu dengan mendatangi alamat rumah anggota keluarganya.
Setibanya di rumah, Chaerudin mendapati pintu rumah keluarganya dalam kondisi tidak terkunci.
Di dalam rumah, Chaerudin hanya mendapati ibu, nenek dan kakek korban. Sedangkan korban Fany Setiawan sendiri tidak ditemukan.
Setelah dicari bersama, ternyata korban ditemukan oleh salah seorang tetangga sudah dalam kondisi tidak bernyawa dalam sebuah tempayan. (Rie)