NU Gelar Pelatihan Kader HIV/AIDS

Date:

Banten Hits.com – Tingginya jumlah warga Indonesia yang terjangkit HIV/AIDS, membuat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak tinggal diam.

Sebagai organisasi sosial dan keagamaan terbesar di Indonesia, NU terus melakukan terobosan-terobosan baru dengan menggencarkan berbagai kegiatan dan program untuk mencari solusi terbaik. Salah satunya dengan menggelar Pelatihan Kader HIV/AIDS.

Terhitung sejak Selasa (25/06) hingga Jumat (28/06) besok, Pengurus Wilayah NU Propinsi Banten, menggelar Pelatihan Kader HIV/AIDS.

Banten Hits.com – Tingginya jumlah warga Indonesia yang terjangkit HIV/AIDS, membuat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak tinggal diam.

Sebagai organisasi sosial dan keagamaan terbesar di Indonesia, NU terus melakukan terobosan-terobosan baru dengan menggencarkan berbagai kegiatan dan program untuk mencari solusi terbaik. Salah satunya dengan menggelar Pelatihan Kader HIV/AIDS.

Terhitung sejak Selasa (25/06) hingga Jumat (28/06) besok, Pengurus Wilayah NU Propinsi Banten, menggelar Pelatihan Kader HIV/AIDS.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari itu dilaksanakan di Hotel Piducia, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Menurut Korwil NU Propinsi Banten M. Zein Athoilah yang juga panitia penyelenggara Pelatihan Kader HIV/AIDS, program pelatihan ini sebenarnya bukan hanya digelar di Propinsi Banten saja, melainkan program nasional yang sudah dicanangkan sejak 2010.

“Program ini dari pusat (PBNU-red). Sedangkan yang menyelenggarakannya Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) yang bekerjasama dengan Global Fund, Geneva Swiss,” ujar Zein kepada Banten Hits.com, Rabu (26/06).

Untuk tingkat propinsi sendiri, jelas Zein, program pelatihan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan PWNU Propinsi Banten.

“Ada sekitar 29 peserta yang mengikuti program pelatihan ini. Mereka diambil dari setiap Kota dan Kabupaten di Propinsi Banten,” ungkap Zein lagi.

Zein menerangkan, program pelatihan ini sendiri bertujuan untuk membekali pemahaman kader-kader NU tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Karena menurutnya selama ini, tingkat pemahaman orang terhadap penyakit ini masih rendah dan seringkali distigmakan buruk.

“Kita ingin kader-kader NU bisa meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang proses penyebaran dan penularan HIV/AIDS. Tidak itu saja, langkah-langkah pencegahannya pun kita bekali,” paparnya.

Setiap kader NU yang telah dibekali dengan pemahaman HIV/AIDS, lanjut Zein nantinya mereka akan diterjunkan langsung di masyarakat, terutama yang rentan terjangkit penularan HIV/AIDS.

“Nantinya di lapangan, kita (kader NU-red) yang akan ngambilin secara langsung. Istilahnya kita sebagai tangan. Sedangkan otaknya adalah KPA dan obatnya Dinas Kesehatan,” tuturnya mengibaratkan.

Ke depan, jelas Zein, PWNU Propinsi Banten juga mendirikan Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang nantinya sebagai pusat kegiatan kader-kader NU bersama Dinkes dan KPA untuk memberikan pelayanan informasi, pencerdasan dan pendampingan kepada masyarakat.

“Apalagi di Banten sendiri, berdasarkan data dari Dinkes tahun lalu ada sekitar 5000 warga yang terjangkit HIV/AIDS. Makanya kita akan konsen supaya bisa membantu mereka yang terjangkit,” ungkapnya.  

Wakil Majelis Suriyah PWNU Propinsi Banten, KH Baijuri juga membenarkan jika program kegiatan ini merupakan turunan dari PBNU.

Pernyataan ini disampaikan KH. Baijuri saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta dalam sesi diskusi Aswaja Merespon Perubahan Sosial. 

Menurutnya, program kegiatan ini adalah salah satu cara PBNU merespon persoalan-persoalan sosial yang terjadi di masyarakat kekinian.

“Perubahan sosial itu seperti aliran sungai. Kita berada di tengahnya dan tidak ada seorang pun yang bisa menghindarnya,” ujar Kyai Baijuri mengutip salah seorang pakar.

KH Baijuri mengharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga Nahdliyin yang lebih baik serta mampu meminimalisir stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

”Sebagai warga NU, kita berkewajiban untuk membantu masyarakat agar berhati-hati dan mengetahui penyakit ini,” pungkasnya.

Program pelatihan ini juga disambut antusias para peserta. Nur Asyik, salah satunya. Peserta  perwakilan dari Kota Tangerang ini mengaku senang bisa mengikuti program ini.

Selain bisa menambah pengetahuan, juga sebagai bentuk respon kader-kader NU menyikapi persoalan kekinian yang terjadi.

“Saya senang dan jadi lebih tahu. Semoga ke depannya program seperti ini terus berlanjut supaya kita bisa membantu masyarakat yang terjangkit HIV/AIDS,” harapnya.

Dalam program pelatihan ini, selain dicekoki dengan bekal-bekal pengetahuan seputar HIV/AIDS, para peserta juga dipraktikan bagaimana caranya memakai alat kontrasepsi yang baik dan benar.

Tak hanya itu, para peserta juga diajak turun langsung ke lapangan, seperti berkunjung ke salah satu Puskesmas di Kota Tangerang Selatan untuk melihat proses pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang terjangkit. (soed)
 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...

Pemindah-tanganan Aset Karantina Hewan Pemkab Tangerang yang Kini Diduga Dikuasai Pengembang Masih Misterius

Berita Tangerang - Proses pemindah-tanganan aset milik Pemkab Tangerang...