Banten Hits.com– Puluhan buruh PT Wingoh Albindo melakukan aksi unjuk rasa di depan pabrik mereka di Jalan Yos Sudarso, Kawasan Industri Aster, Kelurahan Rawa Bamban, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Selasa (30/7/2013).
Para buruh ini menyatakan penolakan terhadap PHK yang dilakukan pihak perusahaan secara sepihak terhadap 28 buruh di perusahaan tersebut. Buruh juga menuntut, pihak perusahaan membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para karyawannya.
Banten Hits.com– Puluhan buruh PT Wingoh Albindo melakukan aksi unjuk rasa di depan pabrik mereka di Jalan Yos Sudarso, Kawasan Industri Aster, Kelurahan Rawa Bamban, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Selasa (30/7/2013).
Para buruh ini menyatakan penolakan terhadap PHK yang dilakukan pihak perusahaan secara sepihak terhadap 28 buruh di perusahaan tersebut. Buruh juga menuntut, pihak perusahaan membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para karyawannya.
Aksi yang dilakukan puluhan buruh PT Wingoh Albindo ini, mendapat dukungan dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI). Maman, koordinator aksi tersebut mengatakan, pihak perusahaan selama ini tak pernah membayarkan kewajiban membayarkan THR kepada buruhnya.
“Kami hari ini berjuang agar pihak perusahan memberikan THR minimal satu bulan gaji. Temen-temen yang bekerja di perusahaan PT Wingoh ini, masa kerjanya sudah mencapai 4-8 tahun. Dan mereka sepeser pun tak pernah menerima THR,” ungkapnya.
Maman menambahkan, perusahaan setiap tahunnya hanya memberikan uang Rp 100 ribu kepada para karyawannya menjelang hari raya.
“Kemarin kawan-kawan berunding dengan pihak perusahaan agar memberikan THR. Namun pihak perusahaan hanya akan memberikan Rp 250 ribu perorang. Kami menolaknya,” jelas Maman.
Aksi yang dilakukan buruh PT Wingoh Albindo ini, dikatakan Maman, akan terus dilakukan sampai pihak perusahaan memberikan THR dan memperkerjakan para buruh yang di-PHK. Maman menegaskan, KASBI sendiri akan terus mendampingi aksi buruh PT Wingoh Albindo.
“Ini sudah tanggungjawab perusahaan untuk memberikan hak-hak teman-teman kami. Seharusnya ini juga tanggungjawab pemerintah untuk membantu buruh yang tidak diperhatikan hak-haknya oleh pihak perusahaan,” tegas Maman.(Rus)
