Hiperindo Tantang Pemerintah Hidupkan Petani Kedelai

Date:

Banten Hits.com – Mahalnya harga bahan baku tahu tempe, kedelai yang terus meroket membuat para pengusaha mengalami penurunan omset 20-30 persen.

Himpunan Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (Hiperindo) menantang pemerintah untuk menghidupkan petani kedelai lokal, sebagai solusi naiknya harga kedelai.

Banten Hits.com – Mahalnya harga bahan baku tahu tempe, kedelai yang terus meroket membuat para pengusaha mengalami penurunan omset 20-30 persen.

Himpunan Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (Hiperindo) menantang pemerintah untuk menghidupkan petani kedelai lokal, sebagai solusi naiknya harga kedelai.

“Kami tantang pemerintah, untuk menghidupkan kembali, dan mengaktifkan petani lokal untuk menghasilkan kedelai,” tutur Sekjen Hiperindo Johanda Fadil, dalam jumpa persnya di Waroeng Tahu, Flavor Bliss Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan, Rabu (04/09).

Hiperindo dalam keterengan resminya mengaku, sudah tidak bisa lagi menemukan kedelai lokal dipasaran. Bahkan, para pengusaha tahu tempe tersebut menduga, pemerintah malah justru mematikan kedelai lokal dipasaran, dengan membebaskan importir masuk ke Indonesia.

“Padahal bila dibandingkan, kedelai lokal itu sangat bagus untuk produksi tahu tempe,” tuturnya.

Ia menyontohkan, misalnya untuk 10 kilogram kedelai impor hanya cukup 7 papan tahu atau tempe saja. Sedangkan untuk kedelai lokal dengan ukuran yang sama, bisa memproduksi sampai 9 papan.

Selama ini, ujar Johanda, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan hanya berjanji untuk swasembada kedelai saja. Nyatanya, tiap tahun selalu terjadi kenaikan harga kedelai, tidak ada tindakan nyata.

“Janji itu hanya janji di atas kertas, alasan mulu. Pemerintah banyak alasan saja, mulai dari alasan cuaca buruk di negara importir lah, dolar naiklah, alasan saja,” ketus Johanda.

Padahal keadaan sebenarnya di dalam negeri, yang menyebabkannya harga tahu tempe naik, menurut Johanda akibat mulai kosongnya stok kedelai dipasaran.

“Silahkan cek, kalaupun ada harga melambung tinggi. Masa hampir sama kaya harga daging, mana peran pemerintah?” pungkasnya. (Rie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...