Masyarakat Rindukan Tahu Tempe

Date:

Banten Hits.com – Komoditas tahu dan tempe  yang  hilang di pasaran sejak Senin (9/9/2013) lalu hingga Rabu (11/9/2013) hari ini mulai dikeluhkan konsumen. Masyarakat mulai merindukan makanan rakyat yang  kaya protein dan bergizi ini.

“Pas saya mau beli, semuanya tempat saya putar tidak ada yang jual tahu dan tempe. Ini benar-benar menyusahkan, padahal anak-anak saya terus menanyakan tempe,” kata Sartiah salah satu konsumen di Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang , Rabu (11/9/2013).

Banten Hits.com – Komoditas tahu dan tempe  yang  hilang di pasaran sejak Senin (9/9/2013) lalu hingga Rabu (11/9/2013) hari ini mulai dikeluhkan konsumen. Masyarakat mulai merindukan makanan rakyat yang  kaya protein dan bergizi ini.

“Pas saya mau beli, semuanya tempat saya putar tidak ada yang jual tahu dan tempe. Ini benar-benar menyusahkan, padahal anak-anak saya terus menanyakan tempe,” kata Sartiah salah satu konsumen di Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang , Rabu (11/9/2013).

Hal senada dikatakan Tini, warga Binong yang biasa berjualan nasi uduk. Ia saat ini kesulitan mendapatkan tahu dan tempe yang menjadi teman nasi uduk jualannya.

“ Susah dapatnya, makanya libur dulu pake tempe dan tahu untuk semurnya, semoga cepet normal deh biar enggak terus ditanyain masyarakat,” tuturnya pada Bantenhits.

Sartiah dan Tini memang pantas mengeluh,pasalnya komoditas ini hilang di seluruh pasar sejak para pengerajin dan  pedagang  melakukan mogok produksi dan jualan tahu dan tempe sejak beberapa hari terakhir.

Para pengerajin dan penjual tahu dan tempe menuntut agar pemerintah segera menstabilkan harga kacang kedelai yang  kini melambung tinggi sehingga memberatkan para pengerajin dan penjual dalam produksinya.

Sementara itu, Halwani (35), salah seorang pedagang tahu tempe di Pasar Cikupa mengatakan, sejak dua hari yang lalu pihaknya sudah mendapat himbauan dari Gakoptindo dan Kopti, kalau mulai hari Senin 9 September hingga waktu yang belum ditentukan, untuk ikut berpartisipasi melakukan aksi mogok masal.

“Makanya, kami dengan beberapa pedagang yang lain sengaja tidak mengambil tempe dari pengrajin, dan libur berjualan. Karena informasinya pengrajin tahu tempe juga  tidak berproduksi,” pungkasnya. (Riani)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...