Banten Hits.com – Sampah masih menjadi persoalan dan pekerjaan rumah bagi Pemkab Tangerang, terutama sampah di pasar tradisional.
Ketiadaan bak sampah di pasar tradisional, mengakibatkan sampah berserakan dan bahkan seringkali tidak diangkut sehingga menumpuk dan menimbulkan bau busuk.
Pemandangan ini seperti terjadi di Pasar Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
“Sampah banyak dibuang dan biarkan menumpuk di belakang pasar ini,” ujar Soleh, salah seorang pedagang sayur di Pasar Curug, Senin (14/10).
Banten Hits.com – Sampah masih menjadi persoalan dan pekerjaan rumah bagi Pemkab Tangerang, terutama sampah di pasar tradisional.
Ketiadaan bak sampah di pasar tradisional, mengakibatkan sampah berserakan dan bahkan seringkali tidak diangkut sehingga menumpuk dan menimbulkan bau busuk.
Pemandangan ini seperti terjadi di Pasar Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
“Sampah banyak dibuang dan biarkan menumpuk di belakang pasar ini,” ujar Soleh, salah seorang pedagang sayur di Pasar Curug, Senin (14/10).
Menumpuknya sampah di pasar yang berlokasi di Jalan Raya PLP Curug ini, terjadi lantaran selain tidak adanya bak penampungan sampah, juga karena petugas dinas kebersihan, pertamanan dan pemakaman (DKPP) Kabupaten Tangerang jarang mengangkut sampah di pasar tersebut.
“Biasanya dikumpulin dulu, baru diangkut petugas dinas kebersihan setelah dua minggu dibiarkan numpuk,” kata Soleh.
Kondisi sampah yang menumpuk dan menimbulkan aroma tidak sedap ini dikeluhkan warga sekitar.
“Baunya gak enak, apalagi kalau sudah turun hujan. Kalau terus menerus seperti ini bisa kena penyakit. Baunya sampai beberapa hari tidak hilang-hilang,” ungkap Janah, warga Dukuh Pinang, Curug.
Ia meminta pihak DKPP Kabupaten Tangerang tanggap atas persoalan sampah yang sudah sangat mengganggu ini.
“Saya harap petugas dinas kebersihan rutin angkut sampahnya, kalau bisa tiga hari sekali,” pintanya. (Ramzy)