Banten Hits.com– Penentuan proyek yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga Atut dilakukan secara sistematis sebelum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten disahkan.
Demikian dikatakan juru bicara Masyarakat Tranparansi Anggaran (Mata) Banten Oman Abdurrahman, seperti dilansir Kompas, Senin (13/10/2013).
“Setelah instansi yang berkaitan mendapatkan dokumen pelaksanaan anggaran, nama perusahaan baru dimunculkan. Keluarga Atut sudah menempatkan orang untuk mengamankan proyek ini,” kata Oman.
Banten Hits.com– Penentuan proyek yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga Atut dilakukan secara sistematis sebelum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten disahkan.
Demikian dikatakan juru bicara Masyarakat Tranparansi Anggaran (Mata) Banten Oman Abdurrahman, seperti dilansir Kompas, Senin (13/10/2013).
“Setelah instansi yang berkaitan mendapatkan dokumen pelaksanaan anggaran, nama perusahaan baru dimunculkan. Keluarga Atut sudah menempatkan orang untuk mengamankan proyek ini,” kata Oman.
Sementara, dalam rentang waktu 2011-2013, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan keluarganya, menguasai 175 proyek yang berada di Provinsi Banten. Nilai 175 proyek yang dikuasai Atut dan keluarganya ini senilai Rp 1,148 triliun.
Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Tranparansi Anggaran (Mata) Banten, seperti dilansir Kompas menyebutkan, 175 proyek tersebut dikerjakan oleh 10 perusahaan keluarga Atut dan 24 perusahaan yang berafiliasi ke keluarga Atut.
Wakil Koordinator ICW Ade Irawan mengatakan, kebanyakan proyek yang diperoleh keluarga Atut adalah dengan modus arisan. Itu berarti perusahaan yang mengikuti tender pengadaan adalah perusahaan dari keluarga Atut atau kroninya.
Sementara, juru bicara keluarga Atut, Fitron Nur Iksan menyatakan tak mengetahuisecara persis perusahaan yang dimiliki keluarga Atut dan proyek yang dikerjakannya.(Rus)