Banten Hits.com– Jika Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat kebijakan pemanfaatan atap gedung untuk budidaya anggrek, hal tersebut dinilai akan sangat baik. Jika terealisasi nantinya Kota Tangsel menjadi kota pertama yang memanfaatkan atap untuk tanaman.
Kementerian Perindustrian mendorong Pemkot Tangsel untuk memberikan kebijakan agar pekarangan rumah dan atap gedung dijadikan lahan untuk pertanian anggrek. Terutama anggrek varietas denrobium yang tahan panas matahari.
Banten Hits.com– Jika Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat kebijakan pemanfaatan atap gedung untuk budidaya anggrek, hal tersebut dinilai akan sangat baik. Jika terealisasi nantinya Kota Tangsel menjadi kota pertama yang memanfaatkan atap untuk tanaman.
Kementerian Perindustrian mendorong Pemkot Tangsel untuk memberikan kebijakan agar pekarangan rumah dan atap gedung dijadikan lahan untuk pertanian anggrek. Terutama anggrek varietas denrobium yang tahan panas matahari.
Salah satu alasan untuk mengembangkan anggrek di Kota Tangsel karena anggrek sudah menjadi bagian aktivitas masyarakat Kota Tangsel. selain itu, potensi pasar anggrek cukup besar.
Meskipun lahan pertanian sudah berkurang di Kota Tangsel, Namun, anggrek dapat dioptimalkan menjadi komiditi unggulan. Karena anggrek tidak hanya bisa ditanam dari lahan perkebunan.
Tenaga Ahli Cluster Agro Industri Kementerian Perindustrian Yudha Heriawan mengatakan, pasar anggrek cukup besar karena kebutuhan akan bunga untuk sarana pendukung berbagai kegiatan dan hiasan rumah.
“Pasarnya sangat bagus. Masayrakat Tangsel sudah tidak asing lagi untuk menanam anggrek meskipun di pekarangan rumah,” ungkapnya usai kegiatan Industri Kreatif di Serpong, Kamis (24/10/2013) lalu.
Meskipun, lahan di Kota Tangsel berkurang dengan pesatnya pembangunan, kata dia bukanlah masalah. Soalnya, anggrek merupakan backyard comodity atau yang bisa memanfaatkan lahan sempit. seperti pekarangan rumah dan atap gedung.
“Atap gedung ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya anggrek. Disini (Kota Tangsel-red) banyak ruko-ruko dan gedung yang atapnya masih kosong. Atap gedung bisa jadi lahan,” terangnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Muhammad menuturkan bakal membantu petani anggrek untuk budidaya dan pemasarannya. Anggrek yang dihasilkan di kelompok tani yang ada di kota tangsel biasanya di kirim ke rawa Belong Jakarta, Jawa Tengah Hingga Sumatra.
“Makanya kami juga menggandeng dinas terkait yakni dinas pertanian. Paling tidak kemasan anggrek ini harus baik dan menarik orang untuk membeli,” ucapnya.
Kedepannya, kata dia, bakal memberikan pelatihan kepada kelompok tani anggrek yang tersebar di Kota Tangsel. Untuk lahan pertanian yang semakin terkikis pembanguan, wacana yang digulirkan Kementerian Perindustrian budidaya di atap gedung akan ditindaklanjuti. Saat ini 40 kelompok tani yang tersebar di seluruh Tangsel.
“Anggrek inipun jadi unggulan dan icon kota Tangsel,” terangnya.(Rus)