Banten Hits.com – Kalangan pengusaha di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) cemas dengan besaran UMK tahun 2014 yang ditetapkan sebesar Rp. 2.442.000.
“Ya pasti ada dampak, terutama bagi pengusaha atau industri yang tergolong kecil,” ungkap Bendahara Apindo Tangsel, Yacob Ismail.
Anggota Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Tangsel ini mengatakan, dampak yang akan terjadi yakni akan adanya pengurangan cost atau pengeluaran. Sehingga, akan memungkinkan adanya pengurangan karyawan.
Banten Hits.com – Kalangan pengusaha di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) cemas dengan besaran UMK tahun 2014 yang ditetapkan sebesar Rp. 2.442.000.
“Ya pasti ada dampak, terutama bagi pengusaha atau industri yang tergolong kecil,” ungkap Bendahara Apindo Tangsel, Yacob Ismail.
Anggota Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Tangsel ini mengatakan, dampak yang akan terjadi yakni akan adanya pengurangan cost atau pengeluaran. Sehingga, akan memungkinkan adanya pengurangan karyawan.
“Kita ambil contoh PT Pratama, industri alas kaki itu awalnya miliki 15 ribu pegawai di 2012, tahun ini mengalami penurunan dan sekarang kami catat hanya miliki 11 ribu pegawai,” ujarnya.
Yacob memprediksi bakal ada lagi perusahaan yang mengurangi karyawan menyusul besaran UMK Kota Tangsel yang telah ditetapkan.
“Maka kami akan mengajukan penangguhan bagi perusahaan yang tak bisa menggaji karyawannya sama dengan UMK,” ujar Yacob.
Soal UMK yang telah ditetapkan, Yakob menegaskan pihak Apindo tidak setuju dengan angka tersebut. Makanya, Apindo tidak akan menandatangani hasil dari pleno penetapan UMK Tangsel.
“Ya tidak setuju, tapi kami hargai forumnya. Kami ikuti hingga selesai. Namun kami tak ikut menandatangani,” pungkasnya. (Soed)
