Beye, tadi pagi aku kuketuk pintu rumahmu 250 juta kali
Tapi rumahmu kosong, bahkan udara pun tak ada
Hanya ada kolam keringat yang siap kau ekspor ke luar negeri
Dan buah-buahan yang kau beli dari tetangga
Beye, aku datang ke rumahmu hanya ingin bercerita
Tadi malam adik temanku ditiduri asap beracun
Beye, tadi pagi aku kuketuk pintu rumahmu 250 juta kali
Tapi rumahmu kosong, bahkan udara pun tak ada
Hanya ada kolam keringat yang siap kau ekspor ke luar negeri
Dan buah-buahan yang kau beli dari tetangga
Beye, aku datang ke rumahmu hanya ingin bercerita
Tadi malam adik temanku ditiduri asap beracun
Anak tetanggaku ditampari angka merah oleh gurunya
Ladang ubi tetanggaku dirampok
Dan banyak bayi yang hanyut di sungai sampah
Beye, tinggalkan sejenak mimbarmu
Jumpai aku ditanah 2×1 yang kau berikan
Mari kita hapal kembali pancasila
Dan sedikit upacara bendera di tanah sepetak ini
Beye, seandainya kau jadi main ke tempatku
Jangan lupa tanggalkan jas 300 jutamu itu
Aku takut tetanggaku pingsan melihatnya
Karena mimpinya telah lama mati suri
Kan kusiapkan semua keperluan untuk hobimu
Kan kusediakan seperangkat alat tata rias
Karena kutahu hobimu
Merias elok wajahmu
Beye, kau tak perlu takut ke tempatku
Di tanah sepetak ini tidak ada mahasiswa dan profesor
Di tanah ini hanya ada buruh dan petani
Dan juga muda-mudi yang belum pandai merangkai kosa kata revolusi
Beye, aku tunggu kedatanganmu
Kutunggu di tanah 2×1 ini
Di tanah yang hanya memiliki satu tiang dan satu bendera
Dan semerbak budaya senyum
Penulis: Ahmad Ramzy. Jurnalis di situs berita www.bantenhits.com. Tinggal di Dasana Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.