Dinasti Kekuasaan Ular

Date:

Bergeliat, merangkak mengintari roda bumi
Sisik ular itu sayatkan kepedihan di hati rakyat pinggiran
Semakin hari semakin panjang lidah ular yang terulur
Menjilati tiap-tiap tetes peluh yang bercucuran

Yang menetes dari lubang pori-pori rakyat pinggiran
Lilitan ular itu kia hari kian keras memerih
Mencekik dari atas kepala hingga ke ujung kuku tanpa ampun
Semua di kuras, semua di lilit di hisap hingga tak tersisa
Tak lupa pula mereka biuskan bisa-bisa janji yang dengan mudah diingkari
Bisa-bisa menjijikan yang pada akhirnya mereka jilat kembali.

Bergeliat, merangkak mengintari roda bumi
Sisik ular itu sayatkan kepedihan di hati rakyat pinggiran
Semakin hari semakin panjang lidah ular yang terulur
Menjilati tiap-tiap tetes peluh yang bercucuran

Yang menetes dari lubang pori-pori rakyat pinggiran
Lilitan ular itu kia hari kian keras memerih
Mencekik dari atas kepala hingga ke ujung kuku tanpa ampun
Semua di kuras, semua di lilit di hisap hingga tak tersisa
Tak lupa pula mereka biuskan bisa-bisa janji yang dengan mudah diingkari
Bisa-bisa menjijikan yang pada akhirnya mereka jilat kembali.

Kapan waktunya tiba untuk mematahkan taring-taring tajam itu
Yang tanpa dosa selalu menusuk-nusuk uang rakyat pinggiran tanpa bosan?
Kapan tiba waktunya menebas kepala ular yang selalu menari-nari diatas penderitaan rakyat pinggiran?
Ketika doa telah lebur dengan kekuatan hati rakyat-rakyat pinggiran
Dinasti kekuasaan Ular itu pun kan binasa ditelan bumi
Ditelan keserakahan yang lekang oleh waktu

Dinda Eka Savitri, Relawan TBM Kedai Proses, Rangkasbitung.

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hikayat Secangkir Kopi

(Untuk Edi) Matahari sudah tinggi. Bangunlah,...

Wajah Waktu

  Kau kah itu yang mengetuk-ngetuk daun pintu waktuku...

Selamat Menghardik

Seraya menengadahkan tanganKomat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah ...

Nusantara

Tanah retak-retak ini Tempatku diejek matahari ...