Luka Tanjung Bira Kepada Mawar

Date:

Duhai kekasih embun
Tak kudengar lagi cerita Tanjung Bira
Yang duludulu menembus mata jiwaku
Di tahuntahun lalu di musimmusim semi itu

Kini ada deraiderai angin mengabarkan :
Engkau menyebut-nyebut lagi
Pantai mawar Bulukumba itu
Kala musim gugur di kebunkebun hatiku

Duhai kekasih embun
Tak kudengar lagi cerita Tanjung Bira
Yang duludulu menembus mata jiwaku
Di tahuntahun lalu di musimmusim semi itu

Kini ada deraiderai angin mengabarkan :
Engkau menyebut-nyebut lagi
Pantai mawar Bulukumba itu
Kala musim gugur di kebunkebun hatiku

Tapi kulihat ribuan daundaun kelapa
Di sepanjang pantai itu mengaduh
Menguning, melayanglayang
Ditiup kemarahan dari nafasmu yang kemarau

Kini aku sudah lama menjauh
Berlari, membawa perihnya luka ke udara
Tapi Tanjung Bira tak habishabisnya
Menyesakan awan rindu pada hujan
Pada kabut, pada biru laut, pada kuburku juga

 

Penulis : Budi Sabarudin,Jurnalis Tangsel Pos,di Kota Tangerang, 28 Desember 2013

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hikayat Secangkir Kopi

(Untuk Edi) Matahari sudah tinggi. Bangunlah,...

Wajah Waktu

  Kau kah itu yang mengetuk-ngetuk daun pintu waktuku...

Selamat Menghardik

Seraya menengadahkan tanganKomat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah ...

Nusantara

Tanah retak-retak ini Tempatku diejek matahari ...