“Otak Kanan Street Art”, Mencipta Karya pada Dinding-dinding Kota

Date:

Otak kanan dalam tubuh manusia cenderung imajinatif, kreatif, dan selalu mendorong untuk menemukan hal-hal baru. Karenanya, mereka yang otak kanannya dominan bisa produktif mencipta karya seni.

Sekelompok anak muda kreatif di Tangerang, menamai komunitas mereka “Otak Kanan Street Art”. Komunitas yang didirikan tahun 2006 ini bergerak dalam seni graffiti.

Otak kanan dalam tubuh manusia cenderung imajinatif, kreatif, dan selalu mendorong untuk menemukan hal-hal baru. Karenanya, mereka yang otak kanannya dominan bisa produktif mencipta karya seni.

Sekelompok anak muda kreatif di Tangerang, menamai komunitas mereka “Otak Kanan Street Art”. Komunitas yang didirikan tahun 2006 ini bergerak dalam seni graffiti.

Kita dapat menjumpai seni graffiti pada dinding di pinggir-pinggir jalan. Dengan perpaduan warna yang apik dari cat semprot, membuat objek seni grafiti  tersebut mudah ditangkap mata.

Awalnya di Amerika, graffiti sempat dilarang karena dianggap sebagai propaganda antarkelompok yang mengancam keamanan kota. Sekitar tahun 70-an, para bomber (sebutan untuk pembuat graffiti) menorehkan aspirasi mereka di tembok atau kereta bawah tanah.

Jaelani Sidiq salah satu bomber di Otak Kanan Street Art mengatakan, tujuan dirinya bersama rekan-rekannya membuat komunitas graffiti berawal dari iseng-iseng dan kesukaan terhadap seni dan sekarang menjadi hobi.

“Awalnya sih untuk have fun tapi kami juga tidak sembarangan membuat gambar. Ada pesan-pesan moral yang disampaikan setiap karya yang kita bikin,” ujarnya kepada Banten hits.com.

Perkembangan graffiti di Tangerang telah menjadi ajang kreatifivitas. Graffiti yang menggunakan ruang publik ini, kata Jaelani,  tak sekadar tulisan atau gambar tanpa makna. Graffiti adalah tempat menyalurkan kritik sosial.

Jaelani menambahkan,Graffiti justru banyak diciptakan dari dinding kotor yang tidak terawat ataupun bangunan-bangunan yang setengah jadi atau setengah hancur.

“Anggapan bahwa graffiti tersebut merusak bisa dihalau dengan berangkat dari kondisi dinding yang agak kusam dan maka itu kami perindah dengan hasil-hasil karya kami,” ungkapnya.

Pengerjaannya seni graffiti yang masih dianggap “ilegal” oleh sebagain orang,  membuat para seniman graffiti memilih waktu dini hari untuk berkreasi.

“Kami tidak mengotori tembok penduduk dengan kata-kata makian ataupun yang menuliskan nama alat kelamin atau sekadar coret-coretan. Kami hadir untuk memberi sebuah seni yang indah,” jelasnya.

Untuk meyakinkan supaya graffiti tidak dipandang sebelah mata atau dianggap tindakan kriminal, para bomber di Otak Kanan Street Art dituntut untuk terus mencipta karya, memacu otak kanan terus bekerja…(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

15 Kedai Lokal Siap Unjuk Gigi di Festival Kopi Kabupaten Lebak 14-18 Desember 2022

Berita Lebak - Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) menggelar festival...

Pakai Trail Kuning, Ini Aksi Eksentrik Sachrudin ‘Nyoride’ bareng Penghobi Motor di Kota Tangerang

Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkesempatan turun...

Restoran Dinasty Berganti Nama Star Kitchen Celcius; Tak Ada Alkohol, yang Ada Makan Sepuasnya!

Cilegon - Restoran Dynasty yang berlokasi di Jalan Sultan...