Harga Cabai di Lebak Anjlok

Date:

cabe cabeanBanten Hits.com – Satu bulan menjelang bulan ramadhan, harga cabai rawit dan merah yang dijual oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Rangkasbitung turun drastis. Kondisi ini pun dikeluhkan para pedagang yang mengaku akibat menurunnya harga cabai menyebabkan omset terhadap penjulan cabai per hari nya menjadi terhambat.

“Harga per kilonya jadi murah, efeknya omset jadi terhambat,” kata Riki salah seorang pedagang.

cabe cabeanBanten Hits.com – Satu bulan menjelang bulan ramadhan, harga cabai rawit dan merah yang dijual oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Rangkasbitung turun drastis. Kondisi ini pun dikeluhkan para pedagang yang mengaku akibat menurunnya harga cabai menyebabkan omset terhadap penjulan cabai per hari nya menjadi terhambat.

“Harga per kilonya jadi murah, efeknya omset jadi terhambat,” kata Riki salah seorang pedagang.

Kata Riki, akibat anjloknya harga cabai, baik cabai rawit/caplak maupun cabai merah/keriting, para pelanggan yang biasanya membeli dalam jumlah sedikit, sekarang bisa membeli dalam jumlah dua kali lipat dari sebelumnya.

“Biasanya, saat harga masih berkisar dua puluh-tiga puluh ribu para pelanggan membeli dalam jumlah sedikit, tapi pas harganya anjlok mereka (pelanggan) bisa beli dua kali lipat,” ungkapnya.

Ia mengakui, dengan pelanggan membeli dalam jumlah banyak, pada keesokan hari atau lusa pelanggan tidak lagi membeli cabai dengan alasan stok cabai yang masih ada. Omset penjualan secara global selama hampir lima bulan belakangan pun diakui Riki menurun hingga mencapai empat puluh lima persen.

“Beberapa bulan belakangan saya bisa menjual cabai mencapai 50 kg perhari, tapi akibat harganya anjlok untuk menjual 15 kg per hari saja susah dengan alasan para pelanggan masih punya stok cabai, omset jadi kesendat. Yang biasanya, kita belanja tiap hari sekarang paling paling 3-4 hari baru belanja lagi,” jelasnya.

Menurut Riki, anjloknya harga cabai diperkirakan akibat pasokan cabai dari daerah penghasil (Lampung, Jatim) yang masih banyak. Bahkan cabai gunung dari dalam daerah Lebak (Ciboleger) menjadi kurang diminati.

“Kalo istilah penjual, pasokannya lagi banjir. Kemungkinan harga baru akan naik biasanya dua atau satu minggu sebelum memasuki bulan ramadhan,” ucapnya.

Ami, salah seorang pembeli mengakui dengan kondisi harga cabai yang semakin merosot membuat dirinya tidak setiap hari membeli cabai untuk kembali dijual di dagangannya.

“Biasanya setiap hari beli, tapi karena harganya murah jadi belinya sekaligus dalam jumlah lumayan banyak, itu pun tidak cepat habis. Kalaupun beli lagi hanya untuk nambahin saja,” tuturnya.

Dari informasi yang didapat, harga cabai rawit beberapa bulan lalu mencapai Rp.35.000 per kg kemudian turun menjadi Rp.20.000/kg, hingga saat ini harganya berkisar Rp.8000-Rp.10.000. Anjloknya harga cabai rawit juga terjadi pada cabe keriting yang lima bulan lalu mencapai Rp.40.000 per kg, hingga akhirnya turun drastis menjadi Rp10.000 per kg nya.

Namun untuk harga tomat mengalami kenaikan dua kali lipat dari Rp.4000 menjadi Rp.8.000 sampai Rp.9.000. Begitu juga dengan harga bawang putih, yang sebelumnya Rp.10.000 per kg menjadi Rp.14.000 per kg nya. (Riani)

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

Ada 7.000 Koperasi di Banten, Jika Semuanya Masuk ke UMKM Maka Ekonomi Naik Signifikan

Berita Banten - Saat ini terdapat sekitar 7.000 koperasi...

55 Tahun PT Pertamina Trans Kontinental, Agresif Go Global dan Komitmen pada Bisnis Berkelanjutan

Berita Jakarta - Berbagai pencapaian sukses digapai PT Pertamina...

Produk Unggulan Banten ‘Mejeng’ di MTQ Nasional Expo Kalimantan Timur

Berita Banten - Produk unggulan Banten sukses dipamerkan Pemerintah...