Banten Hits – Publik harus melakukan pertimbangan yang mendalam dengan menganalisa visi-misi capres dan cawapres, supaya pilihannya bisa membawa perbaikan untuk Indonesia lima tahun yang akan datang.
Anita Lie seorang pemateri di Sekolah Demokrasi, Sabtu (07/06/2014) mengungkapkan, secara umum visi-misi kedua pasangan sudah memiliki upaya mengedepankan semangat reformasi agenda pendidikan nasional. Bahkan ada beberapa yang sama yakni soal kedaulatan pendidikan, soal pendidikan karakter, dan soal wajib belajar.
“Namun kedua (visi-misi pasangan capres dan cawapres) membutuhkan klarifikasi lebih lanjut,” terangnya.
Profesor di bidang pendidikan yang merupakan doktor pendidikan alumni Baylor University, USA ini menilai, soal wajib belajar yang dikemukakan kedua calon tak ada bedanya dengan pendidikan universal yang digagas SBY.
Sementara terkait visi-misi pasangan Prabowo-Hatta dalam pendidikan, Anita mengkritik rencana pasangan Prabowo-Hatta soal perekrutan 800.000 guru.
“Padahal kita sudah punya 2,9 juta guru untuk sekitar 45 juta anak usia sekolah. Dan status gurunya bervariasi ada yang honorer, ada yang tetap. Kenapa yang 2,9 juta dipastikan statusnya atau ditingkatkan kualitasnya,” ucapnya.
Menurut Anita, dengan angka jumlah guru dan murid di Indonesia saat ini, berarti seorang guru mengajar 15 murid, artinya jumlah guru di Indonesia setingkat dengan Amerika, Malaysia dan negara-negara maju lainnya.
“Hanya saja distribusinya belum merata, kita tidak perlu menambah kuantitas, yang perlu itu kualitas dan statusnya ditingkatkan,” ungkapnya.
Selain itu, Anita juga menyoroti janji tunjangan rata-rata guru Rp 4juta perbulan. Ia menyebut janji itu populis namun tidak proporsional.
Menurut Anita, angka jumlah guru yang tinggi, tidak diikuti dengan produktivitas tinggi, serta kemampuan dan keahlian guru berbeda-beda. Di negara maju selain memiliki keahlian yang mumpuni jam kerja seorang guru juga panjang, jadi pendapatan mereka yang tinggi diikuti dengan produktivitas yang tinggi.
“Mereka masuk pagi sampai jam 6 sore masih di sekolah. Guru di kita jam berapa pulang?” ungkapnya.(Rus)