Menepilah sejenak dari rutinitas supaya penat bisa lepas. Lalu, nikmati suasana temaram dan resapi hangatnya susu jahe yang dihidangkan dengan daun sereh dan buah kapulaga.
Anda yang setiap hari berjibaku dengan padatnya kendaraan di jalanan pada jam kerja, sebaiknya menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke Angkringan Joglo. Angkringan ini buka saat jam pulang kantor. Jadi, sangat pas untuk tempat rehat sejenak melepas deraan kemacetan jalanan.
Lokasi angkringan ini berada di jalan penghubung kawasan Lippo Karawaci dengan Pasar Curug, Kabupaten Tangerang. Persisnya di Jalan Cijengir, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Jika Anda yang mengenali kawasan ini, pohon kelapa yang biasa disebut “Kelapa Baris” menjadi tanda utama. Angkringan Joglo tepat di seberang “Kelapa Baris” itu.
Menu yang dihidangkan di Angkringan Joglo, pada umumnya sama seperti menu di angkringan-angkringan lainnya. Yang membedakan, suasana tempat makan dan racikan susu jahe yang dibuat berbeda.
Suasana tempat makan yang dibuat temaram, membuat efek relaksasi secara tidak langsung kepada pengunjung. Saya yang pada Selasa (10/6/2014) menyempatkan diri berkunjung, langsung mendapatkan efek itu. Ketegangan akibat capek selama perjalanan dikendurkan oleh suasana di Angkringan Joglo.
Lalu, saat otot-otot mulai kendur, aroma susu jahe yang hangat mengalir dari mulut ke sekujur tubuh… Srrrrrr…. Tubuh seperti mendapat asupan energi baru: segar dan hangat.
Umumnya, pembuat susu jahe hanya menyertakan jahe dan susu saja pada racikannya. Namun di Angkringan Joglo ini, susu dan jahe dilengkapi dengan daun sereh dan buah kapulaga. Racikan ini semakin menguatkan daya “dobrak” minuman penghangat ini…. Hmmm… Hangatnya “nampol” banget!
Porsi susu jahe yang dibuat dalam gelas besar, sebaiknya jangan langsung Anda tandaskan. Di awal, cukuplah Anda menikmati susu jahe itu dalam 4-5 tegukan saja. Sekadar untuk menimbulkan efek segar dan hangat pada tubuh. Tegukan selanjutnya Anda bisa teruskan setelah menikmati menu makan yang Anda pesan.
Makanan yang dihidangkan di angkringan ini sekilas memang tidak ada yang berbeda. Nasi putih biasa dan nasi ikan teri menjadi menu utama. Lalu, sederet lauk mulai dari tahu dan tempe bacem, ati ampela, kepala ayam, ceker ayam, udang, telur puyuh, serta aneka gorengan.
Setelah memilih-milih, ternyata saya menemukan lagi menu makan yang baru di tempat ini: daging burung puyuh. Sekilas, ukuran burung puyuh ini mirip dengan burung dara, namun lebih kecil. Burung puyuh ini sudah dibumbui matang dan tinggal dibakar lagi dengan lauk lainnya.
Bagi Anda yang belum pernah mencoba daging burung puyuh, daging ini memiliki pembeda. Tekstur daging yang agak kenyal sama seperti daging ayam kampung. Daging burung puyuh ini empuk dan terasa nikmat.
Meski angkringan ini berada di pinggir jalan dengan konstruksi tenda, namun, angkringan ini tidak murahan. Harganya memang murah tapi suasana dan rasa menu andalannya terasa wah di lidah… Supaya tidak penasaran, sempatkanlah berkunjung ke Angkringan Joglo… Selamat mencoba!