Banten Hits.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten terus melakukan koordinasi bersama seluruh instansi di Kabupaten/Kota se-Banten dalam rangka mengembangkan usaha peternakan. Kordinasi itu guna mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan tentang berbagai isu strategis soal pangan.
Banten Hits.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten terus melakukan koordinasi bersama seluruh instansi di Kabupaten/Kota se-Banten dalam rangka mengembangkan usaha peternakan. Kordinasi itu guna mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan tentang berbagai isu strategis soal pangan.
“Nantinya, out put tersebut akan dijadikan sebagai dasar pemantapan pembangunan kegiatan tahun berjalan dan perencanaan program/kebijakan tahun berikutnya,”ujar Kepala Distanak Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati, beberapa waktu lalu.
Eneng menjelaskan, secara geografis Banten berada di persilangan antara Pulau Jawa dan Sumatera, dan menjadi tempat transit menuju Ibukota Negara. Dalam hal ini, katanya, Banten memiliki peranan penting untuk membangun peternakan.
Jika melihat peningkatan jumlah penduduk dan tingkat kemakmuran di Banten, terang Eneng, hal ini menuntut adanya pemenuhan peningkatan pangan, dan kebutuhan protein hewani yang berasal dari ternak.
“Selain itu, subsektor peternakan di Banten, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Sebab, Banten memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, akses pasar yang strategis karena berdekatan dengan Ibukota Negara, serta adanya sarana dan prasarana yang memadai,” terangnya.
Eneng mengungkapkan, saat ini Banten mempunyai 12 pabrik pakan ternak unggas yang mensuplai kebutuhan pakan tersebut lebih dari 50 persen. Ditambah dengan adanya 7 perusahaan feedlooter sapi potong besar dengan tingkat pemasukan dan pengeluaran jumlah ternak besar.
“Hal ini merupakan modal bagus untuk pengembangan usaha ternak. Banten selayaknya mampu memanfaatkan SDA yang ada, sebaik mungkin,” ungkapnya.
ISIKHNAS
Sementara dalam menghadapi Idul Adha mendatang, Distanak Banten terus mensosialisasikan program Integrated Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS), yang bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan.
Eneng Nurcahyati menyatakan selama ini penyebaran penyakit hewan di berbagai daerah, khususnya di Provinsi Banten lambat dideteksi.
Lambatnya penanganan terhadap efek dari penyakit hewan bisa menyebar kepada manusia. “Untuk itu, Distanak segera menerapkan Integrated Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang bisa dimanfaatkan oleh pusat kesehatan hewan (Puskeswan), di tingkat kabupaten dan kota di Banten,” jelas Eneng.
Diakui Eneng, pendeteksian terhadap penyakit hewan sangat penting dalam rangka memastikan keberadaan hewan, baik hewan ternak maupun hewan peliharaan berada dalam kondisi sehat. Sehingga, tidak menganggu kesehatan manusia umumnya. “Saat ini di Banten terdapat 12 Puskeswan yang tersebar di kabupaten dan kota di Provinsi Banten,” jelasnya.
Puskeswan merupakan lembaga yang melaksanakan konsultasi veteriner dan penyuluhan, melaksanakan pelayanan kesehatan hewan dan melaksanakan kegiatan teknis dan pelayanan hewan secara paripurna,terang Eneng.
Eneng juga menjelaskan menjelang Idul Adha, Hewan Qurban di kabupaten dan kota di Banten wajib memenuhi standar layak kosumsi untuk manusia.”Kami akan melakukan pencegahan penyebaran penyakit pada hewan Qurban, sebentar lagi, ini penting sekali, dan saya sudah berkordinasi dengan jajaran saya di tngkat kabupaten dan kota untuk memeriksa setiap hewan qurban sebelum dijual,” ungkap Eneng. (Adv)
