Pesan Moral Rawayan

Date:

Jika amarah Mu membara
Mentari menghujat dengan panasnya
Diantara jalan setapak
Tanah liat dihantam hujan dalam ketidakseimbangan

 

Jika amarah mu membara
Mentari menghujat dengan panasnya
Diantara jalan setapak
Tanah liat dihantam hujan dalam ketidak seimbangan

Matahari marah dalam tangis
Setapak membuka tabir dusta dunia pada Tuhan
Setapak mengingat dosa akan khianat pada alam-Nya.
 
Jika tangis tiada henti
Sungai kecil meluap menahan kesal
Dihulunya penuh kejahatan
Menyumbat napas, membercik noda hitam

Murka alam menghayutkan kesombongan
Tertahan di sudut penyesalan
Enggan mengakui ke khilafan.
 
Lika-liku kehidupan
Tajam, juram menanjak di tanah para Badui
Ikat hitam, ikat putih lambang kepastian
Hilir, hulu, napas menyatu dengan Alam

Tuhan, bukan sembarang simbol kesucian
Tapi kekuatan menjajah hutan tanpa cahaya
Menuju keabadian hidup.
 
Ikatan tali, jembatan bambu
Ikatan Iman, hati yang tak bercumbu
Nista, tiada mampu ingkar akan indah negeri mu
Pertiwi tertawa diantara leuit-leuit kehidupan
Cerita anak adam dalam simbol tradisi
Bukan sembarang lukisan dalam bingkai di galeri.
 
Setiap kapas, menjadi seikat tali
Terhentak menjadi kain penutup kesucian
Hilir, perempuan tak bergemelut dalam kesetaraan
Hidupnya tentram dalam keselarasan kodrati
Tuhan, tau setara yang mana yang aman untuk sang hawa.
 
Tuhan….
Tanah Badui tersembunyi diantara hutan
Terikat adat namun tak berkhianat
Terikat dogma namun tak pernah ternoda
Terikat tradisi namun tak pernah ingkari
Mereka bersembunyi dalam keelokan keyakinan hati
 
Tuhan…
Tanah Badui menari
Angklung-angklung berdendang
Membentuk keiklasan
Melingkar kesederhanaan
Hidup dalam kesejahteraan
Tanpa intrik tanpa munafik
 
Adat tertata seperti saka domas-Nya
Sensasi allam menyatu dalam ruh para Rawayan
Kaki telanjang tanpa alas namun kehormatan ditinggikan
Maka disinilah hadir fitrah-Nya

Moral seorang Rawayan dalam berkehidupan
Rumah-rumah gelap bercahaya rembulan
Dinding bambu berdendang terhembus angin malam
Anjing hutan melonglong menjadi jam malam

Tanpa bantal Rawayan larut dalam mimpi
Angannya melayang
Menari diantara awan hitam
Gambaran ani-ani diantara Dewi Sri.
 
Rawayan menari dalam tradisi
Seba Badui menjadi bukti sejati
Betapa setia pada sang pertiwi
Betapa tinggi esensi sang saka
Diantara kata Bhineka Tunggal Ika.
 
Rawayan bernyanyi
Berdendang mengikrarkan ruh iman
Mereka yakin alam adalah kekuatan besar
Begitu pesan moral Rawayan.

 

 

 

 Penulis: Rela Mutiara Agustiansyah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hikayat Secangkir Kopi

(Untuk Edi) Matahari sudah tinggi. Bangunlah,...

Wajah Waktu

  Kau kah itu yang mengetuk-ngetuk daun pintu waktuku...

Selamat Menghardik

Seraya menengadahkan tanganKomat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah ...

Nusantara

Tanah retak-retak ini Tempatku diejek matahari ...