Jalan Pedang Go Yong; 63 Tahun Mempertahankan Teh Yan dari Kepunahan

Date:

Bagi masyarakat keturunan Tionghoa di wilayah Kota Tangerang yang jamak dipanggil Cina Benteng, alat musik Teh Yan sudah akrab dengan keseharian mereka. Teh Yan adalah alat musik yang bentuknya menyerupai rangka manusia dari bagian badan hingga ke pinggul.

 

Bagi masyarakat keturunan Tionghoa di wilayah Kota Tangerang yang jamak dipanggil Cina Benteng, alat musik Teh Yan sudah akrab dengan keseharian mereka. Teh Yan adalah alat musik yang bentuknya menyerupai rangka manusia dari bagian badan hingga ke pinggul.

Teh Yan biasa digunakan dalam musik-musik gambang kromong ataupun musik Indonesia tempo dulu. Cara memainkan alat musik ini digesek seperti biola. Melihat perkembangannya di Kota Tangerang dan sekitarnya, Teh Yan merupakan hasil akulturasi antara kebudayaan Betawi dengan kebudayaan Cina.

Seiring pergantian zaman, kini tak banyak lagi yang mengenal alat musik tersebut. Teh Yan pun perlahan tenggelam diganti alat musik yang lebih digandrungi anak muda yang mengusung modernitas.

Di tengah gempuran modernisme yang massif, seorang pria renta dari Kampung Sewan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang Oen Sin Yang atau akrab disapa Go Yong, tetap tegar mempertahankan Teh Yan dari kepunahan.

Jalan pedang yang ditempuh Go Yong untuk mempertahankan Teh Yan sudah melewati waktu 63 tahun. Pria yang sudah terlihat senja di usianya yang ke-73 tahun ini, menyatakan akan tetap setia merawat Teh Yan.

“Saya sudah 63 tahun menekuni alat musik gesek ini, saya selalu berusaha untuk setia walaupun sudah banyak yang meninggalkannya,” kata Go Yong yang ditemui Banten Hits.com dalam sebuah event pementasan kesenian tradisional di Kota Tangerang beberapa waktu lalu.

Go Yong bercerita, dirinya menekuni alat musik Teh Yan sejak remaja. Pengetahuan soal Teh Yan didapatinya secara turun temurun dari orang tuanya yang pernah tinggal di dataran Cina, tempat di mana musik ini berasal.

“Sekarang saya juga mengajarkan anak-anak saya cara memainkan dan membuat alat musik Teh Yan, dengan harapan musik ini dapat tetap lestari walaupun banyak orang bilang sudah ketinggalan zaman,” ucap Go Yong lirih.

Berkat ketekunannya memainkan Teh Yan, Go Yong mengusai sekitar 100 lagu dari berbagai jenis aliran musik melalui alat musik geseknya, seperti musik asli Cina, pop Indonesia, keroncong, bahkan juga dangdut.

Go Yong memang sudah renta. Teh Yan sendiri berangsur-angsur surut dari ingatan anak manusia zaman sekarang. Namun, semangat Go Yong melestarikan Teh Yan telah melampaui masa. Semoga ada yang tergerak mengambil tongkat estafet dari Go Yong supaya salah satu warisan budaya tertua ini tetap terjaga keberadaanya….(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...