Ribuan warga Baduy, telah tiba di Eks Pendopo Gubernur Jl Brigjen KH Syam’un dalam tradisi yang dikenal dengan Seba Baduy, Sabtu (25/04/2015) sekira Pukul 15.30 WIB. Sebelumnya ratusan warga suku adat tersebut, mandi di kali Banten.
Sekira 300 orang lelaki Baduy, baik yang berusia belia ataupun dewasa, yang untuk pertama kalinya bergabung melakukan perjalanan Seba diwajibkan untuk melakukan ritual mandi di Kali Banten, sungai yang hulunya di kampung halaman mereka sendiri.
Ketika Banten Hits.com berkeliling di sungai yang terletak di belakang eks pendopo gubernur tersebut menanyai beberapa warga Baduy untuk menanyakan alasan, mengapa mereka yang pertama kali melakukan Seba diwajibkan mandi di sungai tersebut. Tidak ada jawaban yang memuaskan, hanya ada sedikit sanggahan dari salah satu warga.
“Teu kudu mandi bae, meureuhan mata jeung cai oge teu nanaon (Tidak mesti mandi, minimal menetesi kedua mata dengan air sungai cibanten juga tidak apa-apa),” ujar Sarip kepada Banten Hits.com.
Dalam suasana ramai dan sibuk, Banten Hits.com menghentikan langkah Satria Sunda Wiwitan yang melangkah sedikit tergesa dan mengajukan pertanyaan yang sama, ia menolak menjelaskan karena sedang sibuk.
“Panjang ceritanya,” ungkapnya.
Namun ketika didesak ia memberikan jawaban sambil bergegas, “Pokoknya begini, di sinilah pertama kali Pangeran Sabakingking mendirikan cikal bakal Kesultanan Banten,” jawabnya singkat.
Sementara itu, wartawan tidak diizinkan mengambil gambar baik video maupun foto prosesi mandi “pikukuk” (amanat leluhur) tersebut, karena warga mandi telanjang, meski demikian beberapa fotografer, masih ada yang sengaja mengambil gambar.(Rus)
 sekira Pukul 15.30 WIB. Sebelumnya ratusan warga suku adat tersebut, mandi di kali Banten.
Sekira 300 orang lelaki Baduy, baik yang berusia belia ataupun dewasa, yang untuk pertama kalinya bergabung melakukan perjalanan Seba diwajibkan untuk melakukan ritual mandi di Kali Banten, sungai yang hulunya di kampung halaman mereka sendiri.){kind=link}