Banten Hits – Dua kampung di Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, dinyatakan hilang akibat pembangunan PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI), sebuah pabrik karet sintetis hasil patungan antara PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) dan PT Michelin.
Dua kampung yang hilang adalah Kampung Pasir Sereh dan Serenge. Seluruh warga yang tinggal di dua kampung itu keluar dari wilayah administrasi Pemkot Cilegon, lalu pindah ke Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.
Fakta hilangnya dua kampung itu terungkap saat warga melakukan audiensi dengan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Cilegon, perwakilan industri, Komisi II dan III DPRD Kota Cilegon, di Gedung DPRD Kota Cilegon, Rabu (6/5/2015).
Saat audiensi, awalnya warga membahas soal polusi dari industri di lingkungan mereka. Namun kemudian terungkap soal hilangnya dua kampung akibat tergerus pembangunan industri.
Ketua Komisi II DPRD Cilegon Hasbi Sidik yang memimpin audensi, menyesalkan adanya warga Kota Cilegon yang pindah ke wilayah Kabupaten Serang.
Sementara itu, Abraham Sinatrawan, Komisaris PT Pancapuri Indoperkasa, perusahaan yang mengelola lahan kawasan industri untuk PT Synthetic Rubber Indonesia mengatakan, pihak perusahaan sudah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak lingkungan yang terjadi di masyarakat sekitar.
“Kami sudah bekerjasama dengan Bappeda kaitan adanya permukiman penduduk itu, karena kami tidak ingin ada dampak lingkungan yang dialami terhadap warga sekitar,” ujar Abraham.
Abraham juga mengungkapkan, dari 200 kepala keluarga (KK) yang ada di dua kampung itu, kini hanya tersisa sekira 6 KK.
“Saat ini kami sudah melakukan penjualan lahan itu kepada PT SRI, telah dilaksanakan dan disiapkan, tinggal diserahkan,” ungkapnya.(Rus)